Halo Sahabat,
Seperti yang sudah saya bahas di post sebelumnya bahwa di masa pandemi ini saya banyak menggunakan jasa dan produk UMKM baik itu makanan, pakaian sampai skin care. Berawal dari sekedar bantu usaha teman sampai benar-benar butuh produk yang mereka jual untuk kebutuhan sehari hari saya.
Saya pun turut mendukung usaha UMKM yang mereka rintis melalui 3 cara, yaitu membeli produknya, turut mempromosikan melalui akun sosial media yang saya miliki dan juga membantu melalui pinjaman dana UMKM P2P lending atau pinjaman sejenis.
Tentunya melalui dukungan saya tersebut setidaknya membuat para UMKM yang berada di Medan dan sekitarnya semangat menjalankan usahanya di tengah gempuran produk asing yang muncul. Tetapi tetap saja ini bergantung pada UMKM itu sendiri apakah mereka memiliki semangat juang dalam mempertahankan usahanya.
Usaha UMKM Untuk Tetap Bertahan
Di masa pandemi, UMKM benar-benar diuji sampai sejauh mana mereka akan bertahan. Yang memiliki semangat juang dan kreatif tentunya akan terus bertahan dibanding usaha yang tetap diam tanpa mencoba sesuatu untuk menyelamatkan usahanya di tengah keterpurukan akibat pandemi.
Bicara tentang UMKM yang tetap bertahan di masa pandemi, tentunya tidak lepas dari peran pemerintah dalam mendukung UMKM memasarkan produk lokalnya. Peran pemerintah yang dalam hal ini adalah dari Kemenparekraf, Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di masa pandemi Kemenparekraf selalu membantu UMKM baik melalui bantuan dana maupun bantuan dalam bentuk pelatihan. Ini merupakan dari perwujudan Program Bangga Buatan Indonesia yang diusung oleh Kemenparekraf dan dimulai pada awal tahun 2021, seiring dengan masa pandemi yang sedang berlangsung dengan tujuan agar UMKM tetap bertahan dan semakin berkembang.
Kiprah Mak Kido Bertahan di Tengah Pandemi
Mak Kido merupakan salah satu UMKM yang juga mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui program Kemenparekraf. Sebuah usaha rumahan asal Deli Serdang, Sumatra Utara yang berfokus pada makanan siap saji tetapi sehat. Yaitu abon sebagai solusi lauk yang bisa dikonsumsi untuk semua orang, anak maupun dewasa.
Ada 4 jenis abon yang ditawarkan, yaitu abon premium ayam original, abon premium ayam pedas, abon premium sapi original, abon premium sapi pedas dan abon premium ayam untuk mpasi bayi. Produk abonnya dikemas dengan kemasan kertas yang aman untuk makanan disertai dengan label tanggal makanan.
Abon Mak Kido kini sudah dilengkapi dengan nomor PIRT dan label halal MUI, ini membuat pembeli semakin yakin akan produk yang ditawarkan. Abon selain buat lauk siap saji, bisa dijadikan sebagai cemilan atau kreasi topping makanan seperti roti dan kue.
Pemilik Mak Kido, Ibu Fitri Wahyuni memiliki mimpi yang hebat, bahwa suatu saat produk abon yang ia produksi sendiri ini bisa menembus pasar nasional dan ekspor. Oleh karenanya ia pun mulai bersemangat memasarkannya sejak Desember 2018 hingga kini.
Bantuan UMKM Bangkitkan Usaha Mak Kido
Kondisi pandemi sempat membuatnya berhenti produksi. Namun akhirnya bantuan dari pemerintah yang kerap kali datang, membuatnya tidak patah semangat dalam berusaha.
Bantuan tersebut ialah berupa pelatihan UMKM dan jenis bantuan lainnya. Kondisi bantuan yang bahkan lebih baik dari sebelum adanya pandemi dan penjualan online juga memberikan dampak yang baik baginya.
Karena lebih banyak dipasarkan secara online, Ibu Fitri menambahkan bahwa peran ekspedisi sangat lah penting untuk kelancaran distribusi abon hingga ke pelosok. Bagaikan makan sayur tanpa garam, tanpa bantuan ekspedisi akan terasa cukup sulit untuk memasarkan produknya.
“Beratlah, secara tidak mungkin semuanya saya kerjakan sendiri, saya juga gak bisa terbang sendiri”, selorohnya. Jadi jasa ekspedisi ini penting sekali, contohnya JNE yang selalu setia menemani produk abon Mak Kido sampai ke tangan pelanggan, tuturnya lagi.
JNE Content Competition 2021 diperpanjang
Sahabat, bagi kamu yang ingin sharing pengalaman menggunakan UMKM atau mendukung keberadaan UMKM selama ini, yuk ikutan menulis bersama JNE, karena JNE Content Competition 2021 diperpanjang lho sampai tanggal 31 Januari 2022. Ada total ratusan juta rupiah yang bisa kamu perebutkan.
Lomba ini terselenggara berkat hasil kerjasama JNE dengan Kompasiana. Dengan tema “JNE Bersama UMKM untuk Indonesia”, kompetisi ini terbuka untuk umum (blogger & vlogger), jurnalis, dan juga karyawan JNE yang terbagi dalam writing competition, photo competition, video competition, dan design competition.
Khusus buar kamu para blogger , jangan lupa untuk menulisnya di platform Kompasiana ya. Prioritas utama lomba ini yaitu pada akun kompasiana yang sudah divalidasi. Terus tulisan harus orisinal dan tidak melanggar tata tertib dalam Kompasiana. Untuk informasi selengkapnya kamu bisa mengunjungi website yang tertera di gambar ya. Yuk ikutan lombanya dan dukung UMKM melalui tulisan terbaikmu 😊
8 Comments. Leave new
nama brandnya unik, Mak Kido dan menjual abon yang praktis dalam kemasan kayak gini
lama juga aku gak makan abon mbak 😀
Abonnya kelihatan enak ini. Semoga UMKM tetap bisa bersaing di tengah pandemi dibantu JNE pasti makin lancar
Keren si inii.. Jasa pengiriman emang sangat dibutuhkan banget saat ini apalagi buat pelaku UMKM
Keren si inii.. … Btw aku juga salfok sama nama brand nya😅.. Mudah diingat jadinya
Habis baca artikel ini tiba-tiba jadi kangen abonnya hehe
semoga UMKM di negeri kita makin jaya ya mak, pandemi membuat masyarakat kita pinter pd membuat produk frozenfood, dimana byk laris krn banyak yg stay at home sukaa blanja online jadinya.
semoga jne makin jaya krn telah membantu produk umkm ke pelosok negeri
Abon Mak Kido ini kesukaan anak-anak bangettt.
Abonnya pake ayam asli alias banyak daging ayamnya rasanya pun gurih dan tanpa penambahan penyedap rasa buatan
wah jadi penasaran dengan lombanya JNE ini pengen nyobain ikutan ah. btw saya terbantu banget dengan adanya JNE ini setiap kali mau kirim barang, pastinya para UMKM lainnya juga sama