Daftar Isi
Saat ke restoran steak, saya pernah ditanya oleh pelayan perihal kematangan steak yang akan saya pilih. Karena waktu itu saya tidak memiliki referensi yang mumpuni, maka saya pun memilih steak yang matang untuk bisa disantap. Kalau dulu sewaktu masih kuliah, malah saya dan teman-teman yang makan steak di resto lokal, sama sekali tidak terpikirkan kalau tingkat kematangan daging steak itu ternyata berbeda. Karena daging steak yang biasanya disajikan tersebut sama pada setiap orang.
Sebaliknya pada restoran ala western yang benar-benar mengadaptasi menu steak, tingkat kematangan merupakan hal yang penting untuk ditanyakan pada pelanggan. Agar hasil masakannya lezat, kematangan steak harus diperhatikan dengan baik. Menggunakan feeling saat memasak steak is a big NO! Karena matang atau tidaknya sangat berpengaruh pada kelezatan saat menyantap steak.
5 Tingkat Kematangan Steak yang Perlu Kamu Ketahui
Tahu gak kamu, kalau tingkat kematangan daging steak itu berbeda dan setiap levelnya memiliki karakteristik yang berbeda pula. Potongan daging sapi dengan ukuran ideal 2,54 cm, cocok dijadikan steak dan dimasak hati-hati sesuai dengan level kematangannya. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Rare
Steak dengan level rare memiliki rasa yang sangat juicy daripada level lainnya. Karena daging yang dimasak memiliki tekstur yang sangat lembut dan masih berwarna merah terang 80% alias mentah pada bagian tengah dagingnya. Jadi biasanya tingkat kematangan pada level ini lebih disukai oleh orang eropa dan amerika.
Steak rare biasanya dipanggang pada suhu 48-55 derajat celcius, dengan lama memasak 5 menit lalu dibalik dan dipanggang lagi sekitar 3 menit. Sehingga steak menghasilkan warna kecoklatan pada sisi samping, dan agak berwarna abu pada bagian luarnya.
2. Medium Rare
Steak dengan level medium rare memiliki tekstur yang agak lembut, terasa juicy dan bagian tengah dagingnya masih 60% berwarna merah. Tingkat kematangannya lebih disukai karena dagingnya terasa empuk dan lumer di mulut.
Steak medium rare biasanya dipanggang pada suhu 55-57 derajat celcius, dengan lama memasak 5 menit lalu dibalik dan dipanggang lagi sekitar 4 menit. Jadi steak yang dihasilkan memiliki warna kecoklatan di setiap sisinya dan merah tua di bagian tengahnya.
3. Medium
Steak dengan level medium biasanya dipanggang pada suhu 60-66 derajat celcius dengan lama memasak 6 menit kemudian dibalik dan dipanggang lagi selama 4 menit agar matang di semua sisi. Level kematangan steak medium merupakan standar kelezatan daging steak yang ada di berbagai negara.
Tekstur steak yang dihasilkan dari level medium ini empuk karena hampir matang di semua sisi dengan warna kecoklatan, tetapi masih ada warna pink di bagian tengah dagingnya. Oleh karenanya daging steak yang dirasa masih tetap juicy meski tidak seperti di level sebelumnya.
4. Medium Well
Steak dengan level medium rare merupakan steak yang lebih disukai oleh lidah orang Indonesia karena tingkat kematangan dagingnya yang mendekati matang sempurna. Daging dipanggang pada suhu 66-74 derajat celcius, dengan lama memasak 7 menit, lalu dibalik dan dipanggang lagi sama 5 menit.
Tekstur steak yang dihasilkan dari level medium well ini agak keras, namun tetap terasa empuk dan sedikit juicy di bagian dalamnya. Warna daging di setiap sisinya terlihat kecoklatan dan merah muda pucat di bagian dalamnya.
5. Well Done
Steak dengan level well done biasanya dipanggang pada suhu 71-77 derajat celcius, dengan lama memasak 10-12 di setiap sisinya, baik atas dan bawah. Tekstur steak yang dihasilkan kering dan alot saat dimakan. Ini karena lemak dan kelembaban dalam dagingnya sudah terpanggang habis.
Warna daging steak ini hampir semuanya berwarna kecoklatan bahkan mendekati warna abu-abu. Meskipun tingkat kematangan steak well done masih bisa dinikmati dengan baik, namun bila ditinjau secara kesehatan steak ini tidak layak untuk direkomendasikan.
Kematangan Steak Terbaik dan Lezat untuk disantap
Setelah mengetahui berbagai tingkat kematangan steak di atas, tentu saja daging steak dengan level medium rare dan medium well paling banyak disukai oleh penikmat steak. Rata-rata orang Indonesia menyukai steak di level medium rare dengan tekstur daging yang agak empuk, lembut dan juicy. Juga daging yang disantap tidak terlalu mentah.
Pada level medium well, daging lebih terasa empuk dan tidak ada daging yang berwarna merah. Walaupun sekiranya daging tersebut mendekati matang sempurna, namun teksturnya tidak terlalu kering dan tidak alot saat dimakan. Dengan begitu daging steak di level ini cukup lezat untuk disantap.
Sekedar informasi, steak atau daging yang dipanggang terlalu matang akan melepaskan berbagai zat kimia berbahaya bagi tubuh. Seperti zat radikal bebas polycyclic aromatic hydrocarbons ( PAHs ) dan heterocyclic aromatic amines ( AAHs ) yang terjadi dari proses pemanggangan dan meresap ke dalam daging. Jika terlalu lama dipanggang, zat kimia pun akan semakin banyak masuk ke dalam tubuh.
Steak Hotel by Holycow, Resto Steak Terbaik yang Wajib dicoba
Nah, sahabat. Saya punya rekomendasi resto khusus steak yang enak dan punya cita rasa yang khas, yaitu Steak Hotel by Holycow. Daging steak dimasak oleh chef berpengalaman dalam memanggang steak yang lezat. Daging steak yang disajikan oleh Steak Hotel by Holycow pastinya berkualitas, sudah bersertifikasi Halal dan CHSE, yaitu Clean, Health, Safety, Environment Sustainability. Jadi sudah tentu menu daging steak yang terhidang di resto Holycow Steak berkualitas terbaik.
Saat ini Steak Hotel by Holycow memiliki 6 cabang yang tersebar di beberapa wilayah. Seperti Holycow Steak Tangerang, Jakarta, Depok, Bandung, Semarang dan Pekanbaru. Jangan lupa untuk memesan tingkat kematangan steak yang terbaik ya, agar kamu dapat menikmati steak yang lezat tak terlupakan 🙂
7 Comments. Leave new
Iyaa, pernah baca memang kalau orang bule tuh sukanya justru steak yang masih agak mentah dan kemerahan agar rasanya juicy. Sayangnya, saya agak takut makan steak yang dagingnya masih merah, jadi lebih memilih medium well aja yang benar-benar matang sampai bagian dalamnya.
Wah baru tahu saya, ternyata kematangan steak itu ada tingkatannya. Berarti kalau mau enak dan sesuai selera harus tahu tekniknya ya. Kalau begini, menurut saya mending langsung beli saja di Steak Hotel by Holycow lebih praktis dan tentunya enak
Baru tau ni mba, ada tingkat kematangan steak, tapi aku kalo disuruh milih, mungkin milih yang well done aja, cari aman. Hehe
Wah, terima kasih info bermanfaatnya. Tadinya saya hanya familier dengan tingkat kematangan well done. Setelah membaca artikel ini, sepertinya saya akan suka yang medium well.
gimana rasanya yaa yg rare ini. Kok kayak belum matang gitu hehe.. belum pernah ke holycow.. harganya lumayan katanya hehe
Ketika berkunjung ke Jakarta, ada satu nama restoran yang berulang kali terngiang di kepalaku. Dan itu adalah Holycow Steak. Steak di resto ini katanya cenderung mahal, tetapi itu sebanding dengan kualitas yang disajikan.
Holycow memang benar-benar berbeda ya. Jadi di sana kita bisa pesan steak sesuai dengan tingkat kematangan yang kita mau ya?. Jadi pengen nyoba yang versi steak orang-orang Eropa dan Amerika, rare.