Ayah saya mempunyai hobi bermacam macam setelah ia pensiun dari pekerjaannya. Salah satunya adalah beternak ikan lele yang dikelolanya sendiri dengan menyediakan 2 buah kolam berdempetan berukuran 1×2 meter.
Ketika saya tanyakan kenapa beliau memilih beternak ikan lele, jawabannya sangat sederhana karena ikan lele mudah untuk dibudidayakan
Ikan lele salah satu ikan yang memiliki penggemar luar biasa banyaknya. Rasanya yang khas dengan berbagai macam kandungan bermanfaat untuk tubuh manusia membuatnya tak kalah pamor dengan ikan jenis lainnya.
Oleh karenanya, banyak orang yang membudidayakannya dengan berbagai teknik. Salah satu teknik yang sedang tren saat ini dalam mengembang biakkan ikan lele adalah ternak lele dengan sistem Bioflok.
Beternak Ikan lele dengan sistem Bioflok
Lalu apa itu Bioflok? Bioflok adalah teknik pembiakan ikan dengan cara menumbuhkan bakteri baik atau probiotik di dalam air.
Cara kerjanya, bakteri akan mengolah sisa-sisa pakan ikan tersebut lalu kembali jadi makanan lagi. Tetapi pakan/pelet tetap diberi setiap hari agar ikan lele dapat tumbuh dengan baik.
Ada beberapa keuntungan jika beternak lele menggunakan sistem Bioflok dibanding dengan teknik lainnya. Salah satunya adalah penggunaan lahan yang lebih efisien. Jadi, beternak lele bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun.
Agar lebih jelas, berikut saya paparkan beberapa kelebihan bertenak lele dengan sistem Bioflok.
Kelebihan beternak Lele dengan Bioflok
1. Penggunaan lahan lebih efisien
di zaman dulu, umumnya orang beternak lele di tanah luas. Menggali tanah untuk dijadikan kolam lele atau memanfaatkan sawah yang sudah tidak produktif.
Nah, dengan sistem bioflok ini, tidak perlu lagi tanah yang luas. Cukup menggunakan kolam yang terbuat dari terpal dengan ukuran tertentu, maka beternak lele pun sudah dapat dilakukan. Bahkan bisa dilakukan di teras rumah sekalipun.
Media Sistem Bioflok Pic : bukalapak |
Jika tidak tahu cara membuatnya atau waktu yang kurang mendukung, anda tidak usah khawatir. Sudah banyak yang menyediakan kolam terpal khusus untuk budidaya ikan lele.
Pada umumnya, kolam terpal ikan lele ini untuk kualitas yang bagus mampu bertahan hingga 6 tahun lamanya.
2. Budidaya pada tebar
Budidaya lele menggunakan sistem Bioflok sangat efektif. Tebaran bibit per meter kubiknya mencapai 500 – 1000 ekor lele. Berbeda jika menggunakan system konvensional, hanya mampu 100 – 150 ekorlele/m3
3. Penggunaan pakan efisien
Pemberian pakan lele Bioflok dikenal dengan sistem fermentasi. Jadi, pelet (pakan ikan lele) dicampur dengan probiotik (bakteri baik) sebelum diberikan pada ikan. Disamping penggunaan pakan lebih efisien karena pakan menjadi mengembang, ikan lele yang dihasilkan juga tidak berbau amis.
4. Penggunaan air efisien
Dalam sistem Bioflok, penggunaan air sangat irit. Bahkan air sebelumnya dapat digunakan lagi untuk bibit baru.
5. Daging lele lebih gurih
Daging ikan lele yang dihasilkan lebih gurih, tidak amis dan tidak berbau tanah.
Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan lele lebih sempurna dengan pemberian pakan lele fermentasi dan pakan yang dihasilkan dari prebiotik dalam air sebelum bibit lele diturunkan.
6. Bisa dilakukan siapa saja
Nah, ini juga yang sangat menarik perhatian. Budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok sangat mudah dijalankan termasuk bagi pemula.
Berbekal pengetahuan dasar saja, anda sudah mampu menjalankan usaha ternak lele ini dan bersaing dengan mereka yang lebih dulu terjun.
Itulah beberapa kelebihan ternak lele dengan menggunakan sistem Bioflok. Jadi sudah tahu kan kenapa beternak lele bioflok menguntungkan?
Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan buat ayah saya dan tentunya anda para pembaca dalam memutuskan untuk terjun di usaha beternak ikan lele ini. Sampai jumpa di post selanjutnya 🙂
Sumber foto : antara.com – bukalapak
14 Comments. Leave new
kolam lingkara itu dibuat dari apa ya mba?
Dari terpal dan rangka besi/kayu untuk penopangnya mba, jadi mudah untuk dikuras atau dibongkar
EMang macem-macem pengolahan ikan lele ini mbak, lmodal kecil, kalo ga laku bisa buat di makan sendiri.. Pengalaman, punya 2 teman yang ternak lele satu dengan bioflok ini satu lagi dengan model aquaponik..
Nah menurut sayang lebih hemat energi, minim perawatan itu yang model aquaponik karena ga harus sering-sering mengganti air.. dimana nanti air kolam lele ini, disaring oleh tanaman hidroponik sebagai nutrisi..
Keren mbak, orangtuanya masih aktif berkarya! Semangat bapak!
Terima kasih mas, klo ayah saya masih pake metode yang standar aja sih, klo ikan ga dijual ya dimakan sendiri hehe
Panduan yang baik untuk siapa pun yang hendak berbisnis / usaha ternak lele.
Iyak, tepat sekali
Dulu sempat pengen usaha ikan lele,
tapi karena ilmu tentangikan sangat minim dan belum ada relasi jadi batal deh
Nah artikel yg kayak gini yg bisa ngebantu untuk mantap bikin usaha ternak lele.
setidaknya bisa lebih belajar hal tetntang perikanan
thanks atas sharingnya mbak 🙂
salam kenal
jadi mendadak kangen sama Bapak (alm) masa pra pensiun sampepensiun ngurusin lele ala bio gituh tuh….tapi karena cuma nyari kesenangan doang, hasilnya cuma balik modal doang…jadi inget kelucuan Bapak saat mendapati anakan lelenya pada banyak yang mati….ahhh…#kangen
Hampir sama dgn ayah saya, pelihara lele hanya utk hobi saja hehe
Dengan menggunakan bahan terpal apakah tidak terjadi kebocoran mbak? Soalnya ikan lele kan punya 'patil' yang sewaktu-waktu bisa saja merobek bahan yang terbuat dari plastik/terpal.
Mungkin terpalnya yg tebal kali ya mang kurang tau juga sih
waaah inilah hikmahnya blogwalking, saya jadi nambah ilmu. Baru tahu tentang ternak lele dengan sistem bioflok ini. Biasanya orang-orang disini ternak lelenya di kolam dan diberi pakan biasa. Nuhun ilmunya mbak. Semoga bisa diterapkan suatu hari nanti.
Sama sama2 mba, semoga informasinya brmanfaat ya 🙂
Sayang lahan saya terbatas, Mbak. Di pekarangan depan luar pagar mah untuk kebun. Pengen juga agar beralih usaha ternak lele entah dengan biofolk atau aquaponik, cuma butuh modal lumayan juga pengamanan.
Duh, semoga saja bisa diwujudkan dengan izin Allah. Air keran desa yang selalu mengocor dengan baik sekarang tersedia (sudah ada pengalihan pipa secara langsung ke jalur rumah saya jadi tidak seperti dulu yang selalu terhenti ngocornya).
Enak kalau ternak lele, bisa dimakan sendiri atau dijual ke tetangga dekat. Sahabat saya, Ipah, doyan banget lele dan belut. Katanya kandungan gizinya tinggi. Saya setuju saja namun jarang beli karena ribet jika ke pasar beli ikan, ha ha.
Oh ya, alat untuk kolam lele di Bukalapak bisa membantu peternak lele yang ingin praktis. Kalau bikin sendiri mah mana bisa soalnya suami saya terbatas keahliannya dalam membuat sesuatu secara rapi dan benar. Bisanya pegang pacul dan golok saja, he he.