Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Indonesia membutuhkan lebih banyak energi untuk mendukung kegiatan pembangunan di berbagai sektor demi kesejahteraan rakyat. Di sinilah Perusahaan energi berperan besar untuk mengoptimalkan sumber daya energi, yang didukung oleh teknologi dan inovasi. Seperti yang dilakukan oleh PGN Saka dalam berkontribusi energi untuk Indonesia.
Saka Energi Indonesia atau PGN Saka merupakan anak perusahaan dari PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) yang didirikan pada 27 Juni 2011, bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak & gas. Perusahaan energi ini juga berafiliasi dengan subholding gas Pertamina. Bersama PGN, PT. Saka Energi bekerja sama untuk memperoleh, mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya gas bumi serta melengkapi peran PGN sebagai pemain mid-stream gas di Indonesia.
Dengan track record yang baik di bidang minyak dan gas bumi, PGN Saka telah memberikan kontribusi dalam produksi cadangan minyak & gas di Indonesia dan dunia dengan tetap memperhatikan keselamatan lingkungan. Begitu juga dalam hal eksplorasi Saka Energi berkomitmen untuk terus ekspansi dengan strategi inovatif yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan global.
PGN Saka Dorong Kinerja Positif dan Portofolio Eksplorasi
PGN Saka kini telah memiliki 10 blok eksplorasi di Indonesia dan 1 blok shale gas di Amerika Serikat. Ke sepuluh blok tersebut adalah Muriah PSC, Pangkah PSC, Ketapang PSC, West Yamdena Blok, Muara Bakau PSC, South Sesulu PSC, Pekawai Blok, Bangkanai PSC, West Bangkanai PSC dan Sangkar PSC. Di dalam 10 blok ini 6 enam diantaranya telah sepenuhnya dioperasikan oleh PGN Saka.
Blok Pangkah adalah salah satu aset PGN Saka yang telah memiliki fasilitas yang berkembang dan berproduksi di laut (offshore) dan di darat (onshore) yang berlokasi di Ujungpangkah, Gresik Jawa Timur. Saka Energi optimistis dengan kinerja di Blok Pangkah akan bertambah baik karena adanya efisiensi biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan dan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.
Ke depannya PGN Saka akan lebih menggiatkan kembali eksplorasi, karena hal ini dapat menambah portofolio cadangan energi. Program eksplorasi adalah program strategis Saka Energi di tahun 2023 ini untuk melihat kembali potensi wilayah mana yang bisa dikembangkan di masa depan. Prioritas utama perusahaan energi ini adalah tetap pada sumber daya dari dalam negeri di bidang hulu migas.
Selain itu Saka Energi juga berfokus pada teknologi digital dalam menghadapi tantangan bisnis migas. Seperti adanya inovasi teknologi yang dilakukan oleh sumber daya manusia di lingkungan PGN Saka yang andal dalam kegiatan operasional, teknologi ini bernama ESP Predictive Solution (ESPresso). Inovasi ini nantinya akan berguna untuk mencapai keberhasilan bisnis industri hulu migas.
Peran PGN Saka dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan
PGN Saka memiliki komitmen menjadi friendly neighborhood di sekitar daerah operasional dengan konsep “Living in Harmony” untuk menjamin keberhasilan operasional Saka. Berbagai program telah dijalankan untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk upaya tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar baik itu program operasional perusahaan maupun program CSR yang khusus ditujukan untuk masyarakat.
Program Dekarbonisasi
Program tersebut antara lain seperti dekarbonisasi untuk mengurangi produksi emisi karbon (CO2) di Indonesia. PGN Saka telah menargetkan untuk dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% sampai pada tahun 2030. Beberapa fasilitas yang dilakukan proses dekarbonisasi tersebut yaitu Gas Processing Facility (GPF), Oil Treating Facility (OTF) dan LPG Facility (LPGF).
Program Konservasi Mangrove
Program lainnya sebagai kepedulian terhadap lingkungan khususnya lingkungan pesisir pantai, yaitu dengan program pengembangan masyarakat (PPM), melalui Saka Indonesia Pangkah Ltd (SIPL), mengadakan konservasi Mangrove. Mulai dari pembibitan hingga penanaman mangrove yang melibatkan masyarakat Desa Banyuurip. Upaya konservasi ini membuahkan hasil yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Tak hanya desa Banyuurip, kawasan lain yang dekat dengan pesisir pantai, seperti Desa Pangkah Wetan, Desa Pangkah Kulon, Desa Ngimboh dan desa lainnya yang ada di berbagai pesisir Kabupaten Gresik. Masyarakat sekitar pun merasakan hasil dari konservasi Mangrove ini, seperti terjaganya flora dan fauna di wilayah setempat dan sektor perekonomian yang kian bertumbuh.
Dari program pelestarian alam ini, PGN Saka mengharapkan dapat memenuhi target penurunan emisi dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan serta efisien untuk jangka waktu yang lama. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan pun dapat berjalan beriringan dengan program CSR yang telah ada.
Sumber :
– sakaenergi.com