Sesuai dengan judul yang saya tulis diatas bahwa berhenti bekerja bukanlah akhir dari segalanya.
Post kali ini saya dedikasikan untuk para ibu sebagai pekerja keras yang diberhentikan dari pekerjaannya atau terpaksa berhenti karena faktor lingkungan yang tak mendukung.
Seperti gaji yang tak kunjung naik, status pekerjaan yang terlunta lunta sampai 10 tahun lamanya (contohnya honorer yang tak kunjung diangkat) ataupun persaingan dalam pekerjaan di sebuah perusahaan swasta.
Yang terakhir sering sekali saya jumpai dalam status kerjaan yang bergengsi, cari muka sama atasan lah atau karena iri dengan gaji yang kita dapatkan. Sering sekali orang yang iri tersebut memotong rantai pekerjaan milik kita dengan berbagai macam cara agar kita segera hengkang dari pekerjaan kita. Huff, benar benar persaingan yang tidak sehat. Tapi memang benar adanya sikut menyikut itu tapi memang tidak semuanya mengalaminya.
Lalu bagaimana dengan seorang ibu jika ia mengalami hal demikian? Apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi hal tersebut. Apakah kita harus marah sama keadaan karena membuat kita tidak memiliki pekerjaan lagi, atau marah sama Tuhan, kenapa gak adil, begitu?
Astaghfirullah, jangan ya..jangan pernah ada berprasangka seperti itu.
Ibu, ada yang lebih penting daripada ibu bekerja diluar rumah. Jika ibu mempunyai anak, ada yang menanti perhatian darimu yang selama ini jarang mereka dapatkan di kala siang hari saat mereka pulang dari sekolah paud dan mendapati hanya mbok saja yang ada dirumah.
“Bosen tidur siang sama mbok, maunya sama mamah”, protes si anak. Pedih rasanya jika mendengar celotehan anak yang ingin protes kenapa ibu selama ini tidak disampingnya, tapi tidak bisa ia ungkapkan.
Atau maaf, jika ibu belum memiliki sang buah hati mungkin ini saat yang tepat bagi ibu untuk kembali aktif mengurusi rumah tangga yang tak terurus dengan baik atau mengikuti kegiatan sosial bersama lingkungan tempat ibu tinggal.
Ibu, mencari rezeki tidak sebatas bekerja kantoran saja seperti yang ibu pikirkan selama ini. Ada banyak cara agar rezeki itu datang walaupun ibu hanya bekerja dari rumah. Bekerja dari rumah bukan berarti minim akan penghasilan.
Lihat juga : 12 Pekerjaan Online Paling Laris
Mulailah ikhlas dengan keadaan. Bekerja di rumah sambil mengurus anak adalah suatu kenikmatan tiada tara. Ada banyak jenis pekerjaan diluar sana yang menantimu. Tenang. Tidak perlu kawatir akan rezeki. Allah akan mencukupkan apabila kita selalu bersyukur kepada-Nya
Ibu, mulailah menulis apa saja daftar kelebihanmu, pada bidang apa yang dirimu kuasai dengan baik. Apakah dari segi bisnis? Apakah dari segi hobi? atau apakah memiliki bakat terpendam yang selama ini belum tersalurkan dengan baik?
Galilah sedalam dalamnya minatmu ibu. Kelak akan kau butuhkan suatu saat nanti.
Ps : Untuk seorang teman jauh yang lagi bersedih
11 Comments. Leave new
Alhamdulillah, istri saya full-time mom, mendedikasikan diri untuk membesarkan anak secara total. Urusan cari uang, diluar rumah, biarlah menjadi tugas suami.
Karena emang mbak, sebaik-baiknya wanita, lebih baik di dalam rumah. Lebih mulia dan lebih terjaga dari fitnah.
Alhamdulillah, memang selayaknya seorang ibu seperti itu ya mas
Awalnya istri saya punya usaha. Sejak kami pindah2 kota istri meninggalkan usahanya, fokus mengurus anak
Sama seperti saya sekarang ini, karena mengikuti suami bisnis saya stop dulu, mudah2an ada kegiatan lain yang membuat istrinya tidak bosan dirumah ya bang bede
Wah.. saya belum punya istri.. jadi hanya saya yg kerja. Tapi bagus juga. Bisa jadi motivasi buat ibu2 lainnya
Terima kasih ya, mudah2an segera menikah aamiin
Semua orang, termasuk Ibu, pasti diberikan kelebihan talenta-nya masing-masing. Ada yang memang sejak lahir ada yang memang karena 'berlatih' untuk menemukan passionnya. Ibu yang bekerja dari rumah pun sebenarnya adalah kehebatan tersendiri karena mereka memilih untuk bisa mengurus rumah tangga sekalian memperoleh rejeki …
Tepat sekali, pernyataan kak tuteh mewakili perasaan saya nih makasi kakak 🙂
Aku juga punya impian mba menjadi full time mommy, tapi kondisi sekarang belum memungkinkan jadi jalani aja dulu 🙂
Adem bacanya.
Berhenti kerja bikin saya sedikit depresi, awalnya karena gak biasa kalau gak sibuk kerja , bukan kerja di dapur hahaha
Lama-lama jadi sedih karena ga biasa liat rekening sekosong mulu itu sekarang hahaha
Tapi sekarang rekeningnya udah isi lagi ka mba 😉