Halo sahabat..
Pernah mendengar kan, bahwa seorang ulama dulu mengatakan..
9 dari 10 pintu rezeki di dunia adalah dengan berdagang.
Dengan berdagang, maka pintu rezeki akan mengalir deras. Berdagang telah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW di zamannya. Saat itu beliau berdagang dari kota ke kota dengan bermacam barang dagangan hingga membuahkan hasil dan beliau mendapatkan gelar sebagai ahli berdagang karena area berdagangnya begitu luas.
Lain dahulu lain sekarang, berdagang pun dimudahkan dengan akses berjualan secara online. Tidak perlu lagi berpanas-panas membuka kios jualan, menunggu datangnya calon pembeli yang ingin membeli barang dengan kaki pegal. Jualan online kan juga bagian dari berdagang, bahkan jadi solusi berdagang yang memudahkan, iya kan?
Kita bisa berjualan sambil duduk manis, nonton drakor tapi tetap, scroll hape mana tau ada calon pembeli yang sekedar bertanya lewat WhatApp atau DM di media sosial. Dengan memakai trik closing yang tepat, calon pembeli pun terjaring. Syukur-syukur sudah mengaktifkan marketplace dan mengisinya dengan stok yang ada, pembeli tinggal check out dan rupiah pun mendarat cantik, cring-cring!
Ibu Rumah Tangga dan Jualan Online
Suatu pengalaman yang tak terlupakan oleh saya beberapa tahun yang lalu. Kala itu saya belum serius untuk ngeblog. Jualan online menjadi jalan ninja saya setelah tidak lagi bekerja kantoran. Uring-uringan karena selalu santai di rumah. Tapi sebenarnya tidak terlalu santai sih, ada anak yang juga harus saya urus. Namun karena sudah terbiasa gajian, jadinya tangan gatal ingin berjualan.
Banyak orang yang berpandangan sempit, kalau sudah jadi ibu rumah tangga pasti gak bisa ngapa-ngapain. Eits, jangan salah. Sambil urus anak, saya pun bisa berjualan online, yaitu menjual gendongan kaos untuk anak dan juga hijab, mengepak barang dagangan hingga menjadi paket dan mengirimnya ke ekspedisi. Rutinitas ini sungguh saya nikmati sekali, rasanya senang sekali saat ada calon pembeli yang memutuskan untuk membeli barang dagangan saya, padahal yah saya ambil untungnya gak seberapa lho, hmm..ada samaan gak kondisinya seperti saya ya?
Meski sekarang masih pandemi, tapi tidak menyurutkan orang untuk berbelanja online. Malah sekarang untuk jarak yang tidak terlalu jauh pun, orang tetap untuk membeli online, simpel dong gak perlu ke mana-mana. Ada kurir yang bisa kirim paket dan barang ke rumah, pastinya lebih irit daripada mampir ke pusat perbelanjaan dong karena nanti bisa beli macam-macam.
JNE dan Jualan Online Saya
Oiya ngomong-ngomong tentang kirim paket jualan online, saya punya kenangan yang membahagiakan kalau sudah kirim paket ke pembeli. Bukan sekedar sejumput rasa bahagia saat paket sudah dibayar oleh pembeli, tapi rasa bahagia itu bertambah saat mau mengepak barang dan lagi bahagia tak terkira saat paket sudah berada di tangan pembeli. Jadi triple bahagianya deh bagi saya 😀
Di balik rasa bahagia saya ini, ada campur tangan sang pengirim paket yang rela berpanas-panasan, hujan-hujanan, menempuh jarak yang jauh hanya untuk mengirimkan sebuah paket yang saya kemas dalam ukuran tak seberapa ini. Dialah kang paket, eh kurir ekspedisi JNE, sahabat para emak-emak olshop alias langganan saya dalam berjualan online.
Setelah sekian lamanya saya berjualan, saya setia memakai ekspedisi ini untuk mengirim paket baik antar kota maupun di luar kota, bahkan saya begitu mempercayai JNE saat mengirimkan paket dalam bentuk obat cair pada waktu itu ke daerah beda pulau yang ongkos kirimnya ternyata tidaklah mahal bila dibandingkan ekspedisi lainnya.
Di balik perang ongkos kirim paket di marketplace yang menurut saya kurang sreg, saya melihat JNE tetap konsisten dengan ongkir yang ditawarkan. Tidak terpengaruh dengan perang ongkir, alias tidak bakar-bakar duit. Wuih, saluut. Saya pun akhirnya konsisten memilih JNE sebagai ekspedisi andalan saya saat mengirimkan paket di marketplace, alasannya sederhana sih, karena JNE memiliki pelayanan yang ramah, cabang counternya di mana-mana dan kurir selalu mengirimkan paket tepat waktu, itu yang membuat saya tetap setia 🙂
31 Tahun JNE dalam Berbagi Kebahagiaan
Gak terasa JNE sudah menempuh usia yang tak lagi muda. 31 tahun adalah usia yang terbilang cukup matang bagi seorang manusia. Begitupula dengan 31 tahun JNE yang sudah malang melintang dalam urusan kirim mengirim paket. Untuk urusan ini, kurir JNE selalu bersikap profesional dalam mengirimkan paket agar penerima jadi bahagia. Contohnya sebelum barang sampai ke tangan penerima, barang selalu dikonfirmasi lebih dahulu, salah satunya dengan cara mengirimkan foto paket lewat pesan Whatsapp.
Saya pun suka dengan prinsip JNE yang telah tertanam sejak dahulu. Berbagi, memberi dan menyantuni. Suatu hal yang mendatangkan kebahagiaan, suatu hal yang tidak diketahui oleh orang lain yang kalau dilihat cuma dari luarnya JNE. Hal ini pun baru saya ketahui melalui sebuah buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice. Prinsip tersebut sampai kini masih dipegang teguh oleh jajaran tertinggi JNE dan kemudian disampaikan kembali kepada para karyawan baru agar selalu diterapkan sampai kapan pun.
Selamat ulang tahun yang ke-31 ya JNE, semoga tetap memberikan kebahagiaan, memberikan inspirasi dan juga memberikan contoh yang baik bagi ekspedisi lainnya yang baru saja bertumbuh. Tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan setianya dan selalu mengutamakan kesejahteraan bagi para mitra dan karyawannya agar selalu bahagia, itu yang paling utama. Sukses selalu buat JNE 😀
2 Comments. Leave new
Dari dulu aku pengen bgt punya bisnis online mba, pengen kerja dari rumah gitu, udah cape bgt kerja kantoran, tapi belum berani mulai aja, masih bingung harus mulai darimana hahahha
Yuk bisa yuk mba, berani keluar dari zona nyaman 🙂