Bulan Desember ini cuaca memang sedang tak bersahabat. Khususnya di kota Medan. Hampir setiap hari kota ini diguyur terus tanpa kenal waktu. Jadinya jadwal yang disusun untuk family time di luar sekedar makan di luar otomatis selalu bergeser. Terlebih paksu yang kerjanya saat ini hanya sebagai supir taksi, ia cuma punya libur sekali dalam sepekan.
Kalau ditanya kenapa gak family time mengisi kegiatan di rumah saja? Kalau family time di rumah tentu sudah biasa kami lakukan. Apalagi pas paksu di rumah karena libur. Banyak kegiatan yang kami lakukan. Seperti menanam benih buah, membersihkan rumput atau memasak bersama. Kalau family time di luar kan pasti suasananya berbeda dengan yang ada di rumah, tentu lebih menyenangkan, sambil merekam memori yang ada di sekitar saya.
Sesekali saya mengingat bahwa ada jadwal lainnya yang ternyata suami diundang ke pesta pernikahan sahabat baiknya yang tidak mungkin untuk tidak dihadiri. Saya pun memutar otak bagaimana agar bisa ke tempat tersebut sekaligus family time untuk dinner bareng di luar dalam satu waktu. Setelah berdiskusi bareng, jadilah kami memilih tanggal tersebut dengan konsekuensi paksu harus minta izin libur sama kantor tempat ia bekerja, hehe maaf ya paksu.. istrimu ini lagi ngebet liburan 🙏
Sudah tenang hati ini ada waktu untuk berjalan-jalan. Eh cuaca tetap saja tak mendukung. Dengan tekad yang sudah bulat, kami tetap ke acara pesta pernikahan sahabat paksu, bahkan berangkat di awal waktu dengan menggunakan sepeda motor dan menggunakan jaket hujan. Benar saja, ternyata kami memang tamu di luar keluarga yang pertama mendatangi pesta tersebut. Tak ayal betapa senangnya sahabat paksu yang bernama kak Uli, teman seperjuangannya waktu merantau bekerja dari Medan ke Jakarta.
Dari tahun 2004 mereka sama-sama merantau ke Jakarta, berasal dari perusahaan yang sama. Lalu beberapa tahun kemudian karena perusahaannya tutup, jadinya pindah ke perusahaan yang lain. Tetapi karena kerasnya hidup di Jakarta, perusahaan tempat mereka bekerja untuk kedua kalinya terpaksa tutup. Tahun yang sama akhirnya paksu terpaksa balik ke Medan karena dipanggil ortu. Sedangkan kak Uli tetap dengan pendiriannya bekerja di Jakarta. Salut banget, sampai sekarang ia tetap di Jakarta bahkan sudah bekerja di salah satu perusahaan yang bonafid.
Sekelumit Cerita di Pesta Pernikahan
Oke, kembali lagi ke cerita pernikahan. Namanya bulan Desember, tentu saja bulan ini bulannya penuh hujan. Walaupun mereka orang berada, tetap saja pestanya di rumah. Saya bertanya kepada paksu, kenapa tidak di gedung saja, apalagi sekarang tuh musim hujan. Paksu menjawab tentu saja tidak semudah itu untuk orang batak mandailing.
Bagi mereka (suku batak-mandailing mengadakan) pesta di rumah itu lebih membanggakan. Terlebih orang yang dituakan, seperti opung, uwak, akan lebih nyaman kalau pestanya diadakan di rumah sendiri, bisa bercengkrama dengan teman lama, saudara dan anak cucu. Mengobrol sesukanya tanpa harus terbatas oleh waktu. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan bila diadakan di gedung.
Selama hampir 3 jam kami berada di pesta, makan ini itu sampai perut kenyang. Bukannya rakus, tapi kami terpaksa lama menunggu, karena hujan yang tak kunjung berhenti. Mencoba untuk tenang dan berbaur dengan tamu lainnya. Akhirnya kami menyerah dengan keadaan. Kami pun menikmati alunan musik band dengan diiringi suara saxophone yang merdu, lagu tersebut pun disuguhkan sampai tak sadar ikut bernyanyi bersama. Memang sesuatu itu harus dinikmati dengan santai ya, biar gak stress mikirin hujan terus.
Saya jadi menyadari bahwa menghadiri pesta ini pun termasuk Family time bagi kami. Entah kapan lagi bisa menikmati alunan musik yang indah tersebut. Hujan akhirnya berhenti sejenak. Kami pun beranjak dari tempat duduk sambari tak lupa menyalami pengantin, berfoto dan berbicara sebentar.
Diperjalanan kami membicarakan tentang pesta tersebut yang memberikan sebuah ruang cerita untuk kami bahas. Sebuah acara yang unik. Family time kami pertama kalinya di luar di bulan Desember ini. Tidak buruk juga ternyata sambil menunggu hujan, banyak cerita yang kami dapat. Hmm..sembari menuju Family time kami yang utama yaitu dinner, kami pun singgah lagi di salah satu mall di Medan, hanya untuk berteduh dan cuci mata. Pokoknya family time ini harus tetap berjalan, pikirku sambil tersenyum.