Karena saya hanya ibu rumah tangga, maka kegiatan selama bulan Ramadhan hanya seputar di rumah saja.
Kegiatan itu antara lain adalah :
Beramal dan beribadah.
Beramal, baik berinfak dan bersedekah . Menyisakan sebagian harta di jalan Allah dan untuk kebaikan. Berinfak ke mesjid yang sedang membutuhkan biaya untuj pembangunan juga bersedekah kepada yang kaum yang kurang mampu. Namun bersedekah pun bisa juga melalui bantuan tenaga dan senyuman.
Membantu teman untuk membagikan takjil dan memberikan senyuman di kala saudara atau teman lagi bersedih.
Menghidupkan sholat sunnah selain sholat wajib 5 waktu seperti sholat tarawih dan witir juga tadabbur AlQuran . Setiap hari membaca dan memahami artinya walaupun satu ayat sudah mendapatkan pahala. Kegiatan ini memang paling saya sukai.
Menyiapkan makanan berbuka
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya pada makanan berbuka khas melayu, bahwa saya bukanlah orang yang rajin dengan menyiapkan kerempongan makanan berbuka. Tetapi karena mengetahui bahwa menyiapkan makanan berbuka mendapatkan pahala yang berlipat ganda, maka saya pun turut serta membantu menyiapkan makanan berbuka puasa. Dengan membantu menyiapkan hidangan, makanan akan cepat selesai dan segera tersaji di meja makan dengan tepat waktu.
Menulis blog
Bulan puasa tahun lalu saya belum begitu lancar menulis. Menulis hanya sekenanya saja jika ingin curhat di dunia maya selain media sosial yang rata rata diikuti oleh saudara dan teman kuliah dulu. Karena ada rasa malu untuk “curhat”, maka saya pun lebih nyaman menulis di blog. Lambat laun menulis pun menjadi candu buat saya dan ingin menantang diri sendiri melalui tantangan 30 hari menulis di Blogger Perempuan network (one day one post). Tantangan 30 hari sebelumnya terbayarkan ketika di bulan Desember dengan suksesnya saya lakukan.
Akhirnya saya lakukan kembali tantangan 30 hari menulis yang diselenggarakan Blogger perempuan network di bulan ini.
Akan tetapi menulis artikel setiap hari selama bulan puasa merupakan tantangan tersendiri buat saya. Karena harus berjuang melawan emosi, nafsu dan jasmaniah yang rentan sakit saat bulan puasa.
Ada hikmahnya juga menulis banyak di bulan puasa ini. Biasanya hanya bermalas malasan tiada kegiatan yang produktif, menulis blog menjadi alternatif kegiatan yang mengasikkan dan tidak membuat jenuh.
Tinggal berapa judul artikel yang belum terselesaikan. Mudah mudahan masih kuat sampai akhir dan masih ada stok ide menulis, yuk semangat! Ganbatte!! Fighting!!!
#26thdayRamadhanChallenge
14 Comments. Leave new
sama ya semoga berkah dunia Akhirat jangan lupa blogwalking dan saling komentar https://diaryummiadah19nk.blogspot.com/2019/05/momen-ramadhan-saat-masih-kecil.html
Terima kasih sudah berkunjung mba salam kenal ya 🙂
Benar-benar tiga positive kegiatan Ramadhan secara garis besar..sekarang tentunya ditambah lagi dengan kegiatan membuat kue lebaran
Duh kalai membuat kue lebaran saya nyerah mba nanti pada gosong 😀
syirik sekali loh saya dengan candu menulis yang sudah dimiliki mba hydriani… keep up the good work, mba!
Gak perlu iri mas, tulisan saya belum ada apa2 nya koq hehe 🙂
+1 mbak, undang temen2 bloger bukber gratisan di rumah 😀
Insyaallah mas suatu saat pengen juga ngadain 🙂
Wahh, chalenge almost accepted. Keren nih produktivitas menulisnya, 30 hari non-stop.
Iya mas biar tetap produktif selama bulan puasa
saya juga one day one post tapi di blog aku yang satunya
Hebat euy
Bener mbak, dengan menulis jadi produktif. Saya rekor banget tahun ini jadi tidak tidur pagi-pagi habis subuh gara-gara ikut challenge BPN 😀 hehe
Lu mah emak-emak setrong mbak. Musti ngurus suami sama anak, ngurus rumah, masih sempet-sempetnya ngbelog. Bikin challenge lagi. Salut gw.