Akhirnya kesampaian juga salah satu resolusi saya yang telah ditulis pada awal tahun yaitu Resolusi dan Keinginan di Tahun 2020. Salah satu keinginan saya ialah bisa berlibur di tahun 2020 ini ke tempat baru atau tempat lama yang membangkitkan kenangan akan masa kecil dulu. Mengingat masa kecil yang indah dan bernostalgia adalah hal yang sangat saya sukai.
Sebenarnya keinginan saya ini hampir saya kubur dalam-dalam ketika di pertengahan bulan Maret wabah virus covid mulai menyebar ke Indonesia. Awalnya hanya mengira bahwa wabah ini hanya sebentar saja menyambangi seperti virus lainnya yang sempat gempar. Sedih dan kecewa karena rencana dalam resolusi pupus sudah. Suamipun juga menyudahi kontrak kerjanya di luar kota setelah lebaran. Lalu kami pun menyusun rencana sesuai dengan resolusi lainnya yaitu mempersiapkan kepindahan dari rumah orangtua ke rumah yang baru. Mulai hunting barang printilan untuk rumah, mengepak barang yang akan dibawa pindah.
Beberapa bulan kemudian paksu mendapatkan kontrak kerja yang baru di kota lain, rencana kepindahan akhirnya terpaksa dibatalkan lantaran suami tak mendapatkan pekerjaan baru di kota Medan. Mempunyai pekerjaan saat ini bukanlah hal yang mudah, sekali mendapatkan kesempatan pekerjaan yang cocok mau tidak mau harus kami ambil karena tidak ingin menyusahkan orang tua dan orang terdekat.
Ternyata tidak mudah membuat anak tenang di rumah karena ayahnya bekerja di luar kota, tiap hari krenki aja kerjaannya galau karena ayahnya gak ada di sampingnya, saya pun ikutan galau karena anak krenki terus. Akhirnya saya pun memutuskan untuk menyusul paksu sebulan setelah ia bekerja di sana. Dengan berbagai pertimbangan perjalanan saya putuskan menyusul suami adalah dengan naik bus. Tentunya keputusan ini mungkin di rasa cukup rawan ya mengingat saat ini pandemi covid masih meraja lela di mana-mana. Tapi saya pasrah saja dengan ketentuan-Nya. Yang penting saya sudah berikhtiar menerapkan dan mematuhi standar protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, membawa hand sanitizer dan tisu antiseptic untuk membersihkan permukaan, minum suplemen antioksidan untuk imunitas tubuh dan juga menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak).
Bagaimana dengan anak saya? Saya kan tidak pergi sendiri ada anak yang saya bawa juga. Alhamdulillah anak bisa diajak kerjasama untuk memakai masker sepanjang perjalanan walau awalnya ketika sosialisasi masker ia menolaknya sama sekali dan sekarang malah tertib banget ia harus pakai masker. Untungnya dia tidak rewel selama dalam perjalanan malah betah terus dalam kendaraan, dasar anak traveling maunya mobile terus wkwkwk. Terus ada pula saudara yang bertanya, kenapa tidak naik pesawat, kenapa harus naik bus?
Foto hanyalah ilustrasi Foto : Google Maps |
Kenapa Tidak Naik Pesawat saja ?
Well, Pertimbangan saya adalah..
Pastinya lebih murah
Tiket bus pastinya jauh lebih murah dibanding dengan tiket pesawat. Walaupun tiketnya lebih murah, harus pandai juga memilih bus yang akan dipakai. Pilih bus yang sudah mendapatkan review kualitas bagus dari orang yang kita kenali atau bisa melihatnya di Google search atau Google Maps
Prosedur tidak sulit
Sudah pasti prosedurnya tidaklah sesulit jika naik pesawat yang harus mengadakan serangkaian pemeriksaan cek suhu di beberapa pintu, tes rapid atau swab test jika dibutuhkan. Terus harus ada surat bebas sakit dan semacamnya. Juga pemeriksaan barang yang harus beberapa kali di beberapa pintu. Kebayang dong repotnya saya kalau naik pesawat karena bawa anak.
Bisa silaturahmi ke tempat saudara
Karena tempat suami jauh, alias harus menempuh waktu 2×24 jam dengn perjalanan bus. Maka saya pun transit dari satu tempat ke tempat lainnya biar gak terlalu capek di jalan dan dibilang sombong hahaha. Beruntungnya saya memiliki saudara di beberapa tempat. Perjalanan dari Medan-Prabumulih, saya potong dulu menjadi beberapa bagian. Medan-Dumai, Dumai-Duri, Duri-Pekanbaru, lalu Pekanbaru-Prabumulih. Coba kalau saya punya saudara di kota Jambi, mungkin akan singgah di sana juga wkwk..
Melihat banyak tempat yang bisa disinggahi
Karena berangkatnya naik bus, makanya saya bisa singgah sana sini, kalau naik mobil boleh juga ya tapi siapa yang supirin ya wkwk sebenernya ngarepnya bisa jalan-jalan sama paksu naik mobil, tapi berhubung mobilnya masih di showroom dan paksunya udah di sana ya gak bisa juga wkwk :p
Banyak tempat yang bisa disinggahi, karena saya punya saudara di Dumai, Duri dan Pekanbaru, jadinya satu persatu kota saya datangi. Ah nikmatnya bersilaturahmi 🙂
Sambil nostalgia ke kota masa kecil
Mengunjungi kota masa kecil saya Foto : dokumen pribadi |
Awalnya hal ini tidak dalam rencana saya sebelumnya ketika saya memutuskan untuk naik bus. Rencana awal tujuan Medan-Pekanbaru lalu Pekanbaru-Prabumulih. Sampai akhirnya putuskan untuk singgah di Dumai dengan naik bus Bintang Utara Putra , jadi rencana berubah menjadi Medan-Dumai-Pekanbaru-Prabumulih. Repot? tidak dong sesampainya di sana malah dijemput sama saudara jauh yang sudah lama tidak saya kunjungi, haha asyik bener jadi terharu deh :”)
Post selanjutnya akan saya ceritakan tentang kegiatan nostalgia saya di kota masa kecil 🙂
Nb : Perjalanan dari sudah dilakukan pada tanggal 11 Oktober yang lalu dan sekarang saya sudah di kota Prabumulih bersama anak dan suami.
8 Comments. Leave new
Masya Allah kalau dipikir repotnya memang repot bawa anak segala, tapi luar biasa pengalaman yang didapat terlebih berkunjung ke beberapa tempat dan menjalin silaturahmi
Iya mba bismillah aja waktu itu dan alhamdulillah semuanya dimudahkan 🙂
Semoga sehat dan lancar selalu mbak, dan semua yang dilakukan menjadi ibadah. Hehhe
Jangan lupa terus nulis dan menulis kwkwkw
Aamiin makasi doanya ya 🙂
stay safe and stay healthy ya 😀
Insyaallah, makasi ya 🙂
senengnya mba bisa jalan2 di tengah pandemi gini, jujur aja aku sama suami emang ga ada rencana liburan thn ini, karna pertengahan thn kmrn aku lahiran kan dan bayi jg masih kecil, ditambah lagi pandemi gini, makin takut buat bepergian, wlpn sbenernya udah stres bgt dirumah terus. Btw, stay safe & health ya mbak
Kalau masih bayi sebaiknya jangan mba, memang terasa stres ya di rumah aja mungkin bisa cari kesibukan lain biar ga stres