Setelah berjalan-jalan bernostalgia menyusuri kota Dumai , kota masa kecil saya, akhirnya kesampaian juga saya bisa menikmati salah satu kuliner Dumai yang melegenda ini. Kalau ditanya orang ini kan kuliner asli Palembang, koq ada di Dumai sih? Kalau ditanya ini sih saya gak begitu paham. Tapi konon katanya dulu itu banyak orang dari sumatera selatan dan sumatera barat yang transmigrasi ke kota Dumai, mungkin itu jawaban yang bisa saya pahami.
Terus terang sih, saya sebenarnya baru kali ini beli ke rumah makannya langsung, karena dulu tuh yang suka beli ibu saya itu pun kalau ibu saya habis belanja di pasar Dumai setiap 2 minggu sekali, kalau gak ya sebulan sekali saja. Yah sekali sebulan gapapa deh menikmati kulinernya daripada setahun sekali. Tapi dulu itu saya kurang suka makan, paling icip-icip saja beda dengan dua saudara saya lainnya. Yah maklumlah saya waktu kecil emang kurang suka makan apa aja, sukanya makan ciki dan coklat wkwk, kelihatan kurang bergizi ya :p
Foto : dokumen pribadi |
Makan mpek mpek di rumah saja Foto : dokumen pribadi |
Keripik Cabe Dumai
Rasanya yang pedas, manis dan gurih membuat ketagihan.
Keripik cabe khas Dumai |
Air Akar khas Dumai
Air akar khas dumai |
18 Comments. Leave new
wah sepertinya enak tuhh wisata kuliner makanan khas dumai, uwuu mantep lezat
Yups silahkan mampir ke Dumai 🙂
Hallo salam kenal, artikel ini sangat bermanfaat untuk saya pribadi (setidaknya saya jadi paham bahwa Dumai yang saya pahami selama ini ternyata salah). Dumai ternyata salah satu tempat di sumatra, saya pikir "kata dumai" hanyalah istilah…dunia maya, eh ternayata membaca artikel ini baru saya tahu kalau kata "Dumai" merujuk pada suatu tempat, ya ampun, kayaknya main kurang jauh dan tidur kurang larut diriku ini hehhee, terima kasih mbak, sangat bermanfaat, saya suka artikel ini. Oh ya maaf saya tidak menyinggung soal kuliner karena saya membuka artikel ini karena kata "dumai". Sukses selalu ya, salam. Maaf jika ada kata dan kalimat yang kurang berkenan.
Tidak apa mas setidaknya jadi tau tentang Dumai melalui artikel ini 🙂
Setuju mabk, sekaligus inilah manfaat dari blogwalking ada hal baru bisa kita ketahui secara tidak sengaja. Oh ya teh boleh tu buat artikel ringan judulnya "dumai bukan dunia maya tetapi ini" hehehe hanya usul teh, ini yang saya maksud jelaskan tipogarfi kota dumai, makanan khas dan objek wisata, sekaligus menegaskan kembali bahwa kata dumai yang dimaksudkan bukanlah istilah dunia malam melainkan nama sebuah tempat di sumatra hehehe…
hanya usul teh, maaf jika tidak berkenan. Salam sukses dan tetap semangat…
Terima kasih atas sarannya, mungkin akan jelas kalau saya tambahkan kata "kota dumai". Kalau kata dunia maya saya rasa orang jarang menyingkatnya jadi kata "dumay" melainkan memakai kata cyber atau online
Baru tau kalo di Dumai juga ada yang jual Mpek-Mpek. Selain itu ada kuliner lainnya kayak kripik cabe dan air akar.
Dulu saat ke Dumai cuma makan udang galahnya doang sih, belum nyobain kuliner lainnya.
Iya kuliner udang galah juga ngetop di Dumai
Belum pernah lihat keripik cabai. heran saja cabai bisa dibikin keripik, Biasanya keripik yang dikasih cabai. Ini unik banget.
Banyak hal bisa dipelajari dari suatu kota lewat tulisan Dumai ternyata kaya dengan kuliner khas yang unik.
Saya suka konsep tempat makan Abu itu karena jarang ada yang mengharuskan taruh alas kaki di luar. Biasanya masjid, doang Tapi suka banget dan jadi pengen makan di sana, hi hi.
Hahaha bukan dr cabai mba, tapi dari keripik ubi yang diaduk dengan cabe dan gula, ntah mengapa namanya keripik cabai ya mungkin biar kelihatan beda dari yang lain :D. Iya saya pun suka dengan prinsip kebersihan Ibu Abu
Nengok gambar Pempek Ibu Abu aja udah bikin ngiler nih Id.. apalagi langsung datang ke sana ya wah seru pastii… kripik cabe Dumai juga menggoda nih ngemil sambil nonton drakor, hehe… minumnya Air Akar khas Dumai yaa
pas baca judulnya langsung kepikiran ada kapal selamnya ga nih? eh pas baca lebih lanjut malah jadi lebih doyan sama ulasan keripiknyaaaa. iki piyeeee, mbaaaaaaa???? mereka jual online, ndak?
Seriously, jadi penasaran gimana sensasi makan di sana. Hmm, pasti enak tuh. Fix, ini bisa dijadikan list tempat yang ingin dikunjungi kalau ke sana. Nah, apalagi yang cincau nih. Saya suka banget malah, ingin berniat memiliki pohonnya. Eh.
Seneng kali rasanya makan pempek yang dinikmati di kota masa kecil kita dulu ya kak..
Awak pun penggemar pempek. Pengen juga nih bisa ngerasain di Dumai, di kota kecil kak id
Aku galfok sama makanan paporti kaka waktu kecil, coklat dan ciki haha. Oiya kak air akar itu kayak lengkong ya di Medan?
Jadi lapar… Air akarnya bisa jadi menu tambahan buat nemanin cemilan dirumah. Makasi akak..
Saya penggemar cincau dan mpek-mpek hehehe
Kalo beli mpekmpek ini saya berasa jadi orang kaya de mba Iid.
Soalnya kalo pesan bilangnya "Bu… Tolong kapal selamnya dua ya, dibungkus"
Pempek dan tekwan salah dua makanan favorit dv kak. Enyakkkk… Memang di jambi dan pekanbaru pempek juga dijadikan oleh-oleh lho. Dan emang enak juga. Senengnya yg bisa nostalgia sejenak.