Halo sahabat,
Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman mengikuti kompetisi menulis selama ini. Mungkin kalian bertanya di dalam hati, memangnya siapa dia dengan pedenya untuk berbagi cerita, padahal track record menang lombanya pun tidak pernah ada ada portofolionya.
Tidak, tidak. Saya tidak ada niat berbagi cerita tentang kemenangan saya dalam mengikuti lomba. Itu karena saya memang belum memiliki track record menang selama saya mendalami profesi sebagai blogger. Tidak mungkin pula kalau yang ingin saya tulis itu kiat jitu agar selalu kalah dalam lomba, karena pasti kalian juga akan tau jawabannya.
Imam Ghazali pernah mengatakan,
“Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar maka menulislah.”
Menulis tidak butuh modal yang besar. Menulis bagi saya adalah tempat melepaskan emosi, karena kita bebas mengemukakan pendapat kita melalui sebuah blog. Bukan sebuah website jurnalis karena pasti tulisannya sudah tentu sudah dibatasi dengan aturan dalam sebuah press release.
Motivasi & Hikmah Mengikuti Kompetisi
Bagi saya yang sudah 4 tahun menekuni dunia ngeblog secara serius, tentu ada alasan dan rasa ingin tahu ketika mengikuti kompetisi menulis. Secara garis besar motivasi tersebut antara lain :
Menambah pengetahuan baru akan topik yang ditulis
Saat mengikuti kompetisi yang temanya masih awam, tentunya saya mau tidak mau mempelajari secara detil tema tersebut dengan cara mencari sebanyak-banyaknya informasi tersebut. Secara tidak langsung saya pun memperoleh ilmu baru tersebut yang bukan tidak mungkin juga perlahan bisa dikuasai dengan baik
Menambah keterampilan dalam menulis
Dengan rajinnya mengikuti kompetisi, secara tidak langsung keterampilan menulis juga bertambah. Seperti keterampilan dalam mengolah kata yang semakin meningkat apalagi kalau jam menulisnya juga semakin banyak. Setuju kan?
Mengoreksi diri saat melihat tulisan para kompetitor
Dengan melihat tulisan para kompetitor saat kompetisi berlangsung maka saya pun auto mengkoreksi diri sudah sejauh mana tulisan untuk lomba atau kompetisi ini layak untuk dibaca.
Dengan begitu saya pun bisa mengoreksi diri sampai mana kekurangan tulisan yang dilombakan dan berharap di kompetisi selanjutnya tidak terjebak lagi di kesalahan yang sama.
Mendapatkan rekomendasi saat tulisan dibutuhkan pembaca
Bahagia bagi saya itu kalau tulisan yang kita lombakan mendapat apresiasi dari orang lain dengan membagikannya secara sukarela dan dijadikan tulisan rekomendasi untuk dibaca. Apalagi ketika tulisan kita didapat secara organik. Bahagianya tak terkira 🙂
Memperoleh rezeki ketika menang
Menang tentu saja dambaan setiap orang yang mengikuti lomba. Bukan saja semakin dikenal khalayak, tapi beroleh rezeki yang nominalnya sangat diidamkan atau hadiah yang barangnya dibutuhkan.
Namun rezeki bukan hanya soal uang dan hadiah, bisa saja berupa backlink berkualitas untuk blog atau portofolio yang semakin bertambah.
Alasan lainnya mengapa saya mengikuti kompetisi yaitu bisa jadi topik dalam kompetisi menulis tersebut masih saya pahami dengan baik. Bisa jadi karena topiknya masih relevan dengan dunia yang saya geluti, atau saya sendiri yang merasa tertantang buat mengikuti kompetisinya walau ilmu yang saya pahami belum begitu luas.
Kalah jangan patah semangat, Menang jangan jumawa
Saya sering sekali meyakinkan pada diri sendiri, bahwa menang atau kalah itu adalah hal biasa. Yang penting pada saat menang sadar akan diri dengan tidak jumawa, mendapatkan rezeki karena pasti ada hal yang pas dibutuhkan dan bisa saja didapat melalui sebuah kompetisi.
Begitu juga pada saat kalah pun hendaknya berjiwa besar. Tentunya dengan berjiwa besar akan selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Dengan begitu saya tidak perlu bersedih hati setiap saya menerima kekalahan.
Sambil terus memperbaiki tulisan yang ada, tidak ingin bergantung sepenuhnya menulis hanya untuk sebuah kompetisi. Karena rezeki dari menulis bisa didapatkan dengan berbagai macam cara. Bagaimana setuju tidak?
Pengumuman Pemenang JNE Competition 2021
Oh iya sahabat,
Masih ingat akan postingan blog saya pada bulan Desember dan Januari lalu yaitu adanya kompetisi yang diadakan oleh JNE yaitu JNE Content Competition 2021, yang mengusung tema JNE bersama UMKM untuk Indonesia. Nah, sekarang sudah ada daftar pemenangnya lho.
Kompetisi ini bukan sembarang kompetisi karena JNE menggandeng platform Kompasiana sebagai media dalam penulisan kompetisi yang bergengsi.
Jurinya pun juga bukan sembarang juri, namun juri yang diakui profesional di bidangnya.
Seperti kang Maman Suherman, pegiat literasi dan penulis buku dan bapak Paulus Tri Agung Kristanto selaku wakil pimred Harian Kompas yang menjadi juri Writing competition kategori jurnalis, karyawan dan umum.
Juga ada Muhammad Misrad alias Mice yang seorang kartunis handal dan Wahyu Aditya founder HelloMotion yang menjadi juri di Design competition. Dan masih ada lagi juri handal yang turut berperan serta dalam JNE Competition ini.
Setelah melalui penilaian yang cukup ketat, akhirnya para dewan juri menemukan siapa pemenangnya dalam kompetisi bergengsi ini.
Yeayy! Selamat ya buat para pemenang, kerja keras tidak akan mengkhianati hasilnya, setuju?
Untuk informasi selengkapnya siapa aja yang menang dan judul artikelnya, kamu bisa melihatnya di link Pemenang JNE Competition 2021 ini.
Tetap semangat menulis dan berkarya ya sahabat! 💪😊
3 Comments. Leave new
Dari kecil aku sebenernya udah suka nulis mbak, dari SMP aku suka nulis cerpen trs dipajang di majalan dinding sekolah hihi, skrg kayaknya udah ga ada kali ya majalah dinding, semua sibuk ama hp sendiri2.
Aku juga bbrp kali ikut lomba menulis pas SMA tp ga pernah menang wkwkwk.
Waktu udah aktif ngeblog aku juga bbrp kali ikut lomba menulis blog, pernah menang juga lomba kecil2an hihi, seneng ya, tapi sedih skrg kebanyakan penyelanggara itu memfilter dulu pesertanya, diliat DA/PA blognya, yg tinggi yg diikutsertakan buat lomba sedangkan DA/PAku rendah banget hahahha
Mungkin yg dulu memang belum rezeki kita, ada lomba yang pakai DA dan ada juga lomba yang hanya fokus ke tulisan, Semangat terus ya mba 😀
biasanya kalau aku memutuskan untuk ikutan lomba nulis, lebih ke mengukur seberapa kemampuan menulis aku. Memang kalau dipikir pikir, aku ini termasuk berjiwa kompetisi hahaha
dari zaman sekolah sering ikut lomba-lomba, termasuk lomba nulis atau karya tulis ilmiah
sejak ada blog, jadi tersalurkan juga nulis nulis apapun itu