
Karena saya orang yang introvert setiap kali ada masalah tak tau ke mana harus curhat, jadilah diary online ini sebagai tempat saya berkeluh kesah. Lalu kemudian akhirnya blog bisa menghasilkan pundi-pundi yang awalnya berupa adsense.
Dukanya
Dicuekin bahkan ditolak
Kalau ga cerita di sini ya di mana lagi. Abis kalau di sosmed kesannya cuman curhat doang kan ya, dikit-dikit curhat, dikit-dikit curhat, curhat koq dikit-dikit muehehehe.
Waktu itu saya ada job ngeblog untuk mereview resto/cafe/warung yang sudah memakai alat pembayaran berstandar QRIS awalnya karena saya pikir paling resto-resto besar saja yang sudah memakainya karena kan di kota Medan tidak sebanyak kota besar seperti Jakarta, Bandung atau Surabaya yang telah memakai alat tersebut.
Awalnya saya dicuekin, namun akhirnya sekali saja saya dibolehkan untuk foto-foto dengan waktu yang cukup terbatas, ternyata saya ditolak dong buat kedua kalinya foto-foto. Dengan alasan saya mengganggu kenyamanan, padahal pembelinya juga gak banyak saat itu.
Well, intinya jangan underestimate dulu ya gaes ternyata sepulang dari situ saya malah jumpain tenda kaki lima yang sudah memakai alat QRIS tersebut di sosial media dan ternyata satu kota dong.
Dipandang sebelah mata
Padahal kan kalau mereview tempat gitu seharusnya memperhitungkan berapa jarak kita menuju tempat dan berapa waktu yang telah kita korbanin buat menuju tempat review tersebut. Terkadang dengan dibayar makan saja cukup buat yang mengundang. Tapi tidak dengan pegawai restonya, saya dan teman blogger lain malah dikira hanya mengemis, menumpang makan gratis dengan tatapan yang menurut saya merendahkan hiks.
Disitu saya merasa koq ngenes ya, helloow kita ini bloger lhoo..bisa aja nih kita review tempat ini pelayanannya jelek tapi sayangnya hati nurani kita gak seperti itu, betul gak??
Fee lama turun
Biasanya sih turun dua minggu kemudian, sebulan kemudian, dua bulan kemudian bahkan lebih dari itu. Yang terakhir jangan ya, nyesek dah apalagi yang sistem pencairannya harus minimal segini segitu tapi dapat jobnya lama karena gagal ngebid.
Sukanya
Hobi yang dibayar
Kata orang tuh pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Seperti hobi menulis cerita ya jadi novelis, hobi membuat video ya jadi youtuber, hobi gambar ya jadi komikus, profesi tersebut kini makin dilirik karena dapat berjalan di platform digital.
![]() |
Event bersama momblogger |
Dapat ilmu baru setiap saat
Selain berupa artikel, ilmu baru itu ya tentang blog kita sendiri, gimana cara membuat DA yang turun menjadi naik dan dilirik klien, SEOnya berjalan dengan baik, baik dari segi offpage maupun onpage, dari template yang kita pasang di blog, kita jadi tau tentang html dan kode script yang dulunya buta sama sekali.
Dapat produk gratis
Siapa sih yang tidak suka dengan produk gratis, siapa aja pasti suka kan. Bloger di sini mungkin mirip dengan influencer yang ada di medsos. Dikasi produk gratis untuk direview dengan cara yang elegan dengan begitu followersnya akan membeli produk yang direview sama si influencer tersebut. Begitu juga dengan bloger, mereview produk dan ditulis di blog dengan ciri khas si bloger itu sendiri.
Mulai dikenal orang
![]() |
bersama komunitas blogger sumut |
Menjadi terkenal namun bukan profesi artis, melainkan berprofesi blogger, dan faktanya Raditya Dika dan Benakribo itu dulunya juga seorang bloger. Tak menampik kemungkinan kita pun juga akan menjadi artis, walaupun kemungkinan itu hanya 1% saja karena sudah banyak saingan hahaha..
Yaah, meskipun begitu jangan lupakan peran komunitas blogger juga. Tanpa komunitas kita ini gak ada apa-apanya lho. Oleh karenanya jangan menjadi pemain tunggal karena segala sesuatu akan berjalan dengan lambat kalau kita berjalan sendiri. Dari komunitas kita juga akan dikenal orang sebagai seorang blogger yang memiliki ciri khas.
Nah, kalau kalian apa aja nih suka dukanya jadi blogger yang pernah kalian alami. Ceritain dong di kolom komen jadinya kita bisa saling menguatkan bener gak sih 🙂