Setiap manusia pasti pernah merasakan suatu penyesalan dalam hidupnya, karena hidup tak selalu datar, hidup itu berliku liku, tak selalu indah sesuai keinginan sendiri.
Kalau berbicara tentang kata Penyesalan rasanya seperti ada rasa kecewa yang kembali membuncah dalam dada dan itu terasa menyesakkan. Membangkitkan kenangan pahit kenapa penyesalan itu bisa terjadi. Seperti ingin mengulangi atau merewind kembali agar tidak bertemu dengan yang namanya Penyesalan, namun tidak bisa.
Penyesalan didalam hidup saya jika saya hitung mungkin banyak sekali, kalau saya ceritakan mungkin saja berlembar lembar, jadinya seperti suatu curhatan yang bikin eneg kalau dibaca, karena isinya pasti seperti ini..
“Kalau saja dulu aku gak begini pasti aku sudah begitu, kalau saja aku gak ketemu sama si ini, pasti aku sudah sama si itu, kalau saja aku ngambil jurusan yang ini, pasti aku gak akan kuliah di jurusan itu. Kalau saja aku gak pernah chating sama dia pasti aku gak pernah merasakan patah hati, kalau saja aku belajar sungguh2 ikut tes disitu pasti aku dapat pekerjaan di tempat situ. Kalau saja aku ambil pekerjaan keren itu pasti aku gak akan ketemu si dia.
Kalau dulu blog saya kelola dengan cara ini tentu sekarang saya akan jadi begitu, kalau aku nikah cepet pasti anakku dah gede, kalau anakku dah gede pasti aku akan melakukan ini, kalau aku bla bla bla pasti aku bla bla bla”.
Ternyata banyak sekali kan penyesalan kalau saya jabarin satu satu. Kalau dulu mungkin saja pikiran saya tak seperti yang sekarang, dulu menyesali sampe nangis berhari hari karena selalu meratapi nasib yang pernah saya alami. Menyesali kenapa kok saya bisa sebodoh dan seceroboh itu..
Tapi setelah dipikir pikir untuk apa. Penyesalan tidak akan bisa diperbaiki. Kejadian tidak akan bisa diulang.
Tidak seperti yang ada di filem2, pake time capsule atau laci meja belajarnya nobita yaitu lorong waktu terus pergi ke masa lalu minta untuk dirubah kejadian masa lalu itu sesuai dengan keinginan kita. Namun itu hanyalah sebuah fiksi. Kalau memang faktanya ada benda yang seperti itu saya juga minta dibelikan satu ya.
Seperti kata pepatah, sesal tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan. Nasi sudah menjadi bubur, tapi bubur bisa diganti menjadi oat atau quinoa. Lebih sehat kan, pikirkan pengganti yang lebih baik maksudnya begitu loh.
Sekarang untuk menghindari kata yang ‘menyesakkan’ dada itu saya selalu berdoa di setiap langkah besar saya agar ini adalah langkah terbaik saya dalam menggapai apa yang saya inginkan.
Selalu bersyukur dan bertindak dengan bijak serta tahu diri agar nanti ketika mengalami jatuh untuk kesekian kalinya saya tidak lagi menyalahi keadaan dan meratapi diri untuk kesekian kalinya. Jadikan ia hanya sebagai pembelajaran, cukup.
Sudahlah tidak perlu diingat ingat lagi, yang berlalu sudahlah berlalu, yuk kita langkahkan kaki ke depan, masih banyak rencana yang akan kita pikirkan di masa yang akan datang, hal yang lebih penting untuk dibicarakan dengan rasa senang daripada hanya menggerutu saja , benar kan teman teman? 😊
#DAY23 #BPN30DayChallenge2018