Daftar Isi
Bulan Desember ini akhirnya saya punya waktu berkualitas dengan keluarga tercinta. Bersama paksu dan anak semata wayang saya merencanakan family time di luar rumah dengan dinner sambil jalan-jalan dan menghadiri pernikahan seorang sahabat pak suami. Namun namanya bulan Desember, tentu tidak mudah saya mengajak paksu untuk keluar rumah. Hujan menjadi penyebab utama rencana kami selalu mundur terus. Huhu keinginan makan Mie ayam spesial di resto yang aku incar bakalan buyar nih.
Tapi saya tiba-tiba teringat pesta pernikahan sahabat paksu yang tidak mungkin dilewatkan. Ya sudah deh, sekalian saja jadi istilahnya, “sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui”. Walau hujan menghadang, kami sekeluarga tetap bepergian dengan menggunakan sepeda motor. Setelah menghadiri pesta pernikahan dan jalan-jalan cuci mata di mall sebentar untuk menghabiskan waktu sebelum tiba di tempat dinner. Akhirnya kami pun singgah ke tempat saya incar.
Tempat makan mungil yang luasnya satu pintu ruko ini dengan desain eksterior dan interior yang menarik mata, dengan warna dominan kuning dan hitam. Saya mengincar resto mini sejak dua bulan yang lalu. Yaitu ketika sebuah akun sosmed yang suka rekomendasikan tempat makan enak, kebetulan mereview tempat makan yang menyajikan salah satu makanan favorit saya, yaitu mie ayam. Mie ayam yang disajikan di tempat tersebut cukup unik, begitu juga dengan menu lainnya yang saling berhubungan. Tempatnya bernama Fook.
Fook : Suasana dan Menu Saling Melengkapi
Meski sewaktu saya dan keluarga kecil datang bukan pas makan malam, tempat yang kami kunjungi kebetulan lagi sepi karena hujan lebat. Namun tak lama setelah kami tiba, datang lagi pengunjung lainnya dan duduk di belakang kami.
Ada dua jenis tempat duduk yang disediakan, yaitu meja bar panjang dengan view open kitchen, jadi akan terlihat di depan koki memasak makanan yang kita pesan. Suasana tempatnya cukup nyaman, dengan pajangan dinding yang unik, yaitu beberapa achievement sang owner sekaligus koki resto ini yang dibingkai dalam pigura besar.
Selain meja bar panjang sebagai meja dan bangku untuk menikmati makanan, ada lagi model meja makan pada umumnya yang menjorok ke ujung. Sekilas tampaknya sedikit sekali meja yang disediakan. Tapi ternyata ada beberapa meja lagi yang disediakan di atas, bagi pengunjung yang mungkin ingin privat dan menghindari kebisingan. Tempat makan Fook ini menyediakan 3 jenis makanan sesuai dengan yang tertera di banner depan toko, yaitu Noodle, Rice, dan Congee. Fyi, Congee itu bubur ya gaes.
Sedangkan gaya makanan yang disajikan dipengaruhi oleh gaya oriental. Ini terlihat dari beberapa menu makanan yang disajikan yang memang sering disajikan di restoran Tiongkok. Tapi jangan khawatir, meskipun begitu, chef Nico sekaligus owner Fook ini memastikan bahwa bahan makanan dan proses memasaknya tidak memakai bahan yang haram dimakan oleh umat muslim.
Menu Signature Food dan Seasonal Jadi Pilihan Utama di Fook
Waktu melihat menu-menu yang ada di Fook ini, yang pertama kali saya lihat adalah menu-menu spesial yang disajikan. Apakah menu tersebut layak dicoba? Tentu saja saya melihat review nya terlebih dahulu. Seperti review di sosial media, yang menunjukkan lokasi dan ragam menu yang disajikan. Sedang untuk perbandingannya secara realnya,saya melihat dari review Google Maps, karena review di dalamnya biasanya merupakan “review jujur” dari pengunjung yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum ke sana.
Mie Ayam Spesial Fook
“Mie ayam dulu yuk!” merupakan tag line di resto mini ini yang jadi perhatian saya untuk memilih Fook sebagai tempat dinner kami. Yup, gak salah lagi, karena mie nya dibuat sendiri oleh sang Chef, jadi soal higienis dan kualitasnya sudah gak diragukan lagi.
Menu mie ayam yang saya pilih tentunya Fook Inc Special yang merupakan signature food dari resto ini. Mie ayam dengan 4 jenis topping, yaitu kulit ayam karamel yang rasanya mirip popcorn. Juga ada topping ayam semurnya yang dicampur dengan jamur, rasanya gurih dan manis.
Kemudian juga ada kulit pangsit goreng yang renyah. Semua rasa berbaur ditambah dengan adanya potongan daun bawang segar. Tekstur mie ayamnya sendiri seperti mie karet gitu, jadi lebih kenyal dan agak tebal bentuknya. Bisa dimakan ala yamin atau bersama dengan kuah kaldu yang dipisah. Kalau mau makan sekalian pangsit dan baksonya, bisa dipesan secara terpisah.
Mala Dumpling
Karena kami datang di bulan Desember lalu, jadi menu seasonal bertema makanan mala yang rasanya pedas, karena berasal dari bubuk cabai pedas khas Tiongkok, yaitu Szechuan pepper. Rasanya seperti cabe andaliman, ada pedas dan kebas di lidah. Cukup menarik untuk dicoba.
Nah, karena saya tadi belum pesan pangsit kuah secara terpisah, ter-ide juga untuk memesan mala dumpling yang isiannya 5 pangsit rebus ini. Pas makanannya sudah terhidang, cocok juga Mala Dumpling ini sebagai pelengkap mie ayam spesial Fook. Kuahnya kaya rasa, karena adanya bumbu khas mala, juga taburan bubuk wijen hitam dan putih dalam kuahnya, jadi wangi aromanya.
Menu-menu lainnya
Menu lainnya yang kami pesan adalah nasi ayam sambal matah dan nasi ayam steam. Nasi ayam sambal matah yang dipesan paksu isiannya banyak dan ngenyangin. Dengan topping ayam goreng suwir, sambal matah dan ceplok telor. Kalau menurut paksu, rasa nasi ayam sambal matah nya tidak terlalu pedas, jadi aman dimakan sama yang gak suka pedas.
Untuk nasi ayam steam, rasanya pun enak. Cocok dimakan untuk anak karena tidak pedas. Aroma minyak wijen di dalamnya pun bisa membangkitkan semangat untuk makan. Untuk minumnya kami memesan teh melati agar lebih fokus sama makanan yang dimakan. Uniknya sedotan/pipet yang digunakan di sini menggunakan bahan bambu ya, jadi ramah lingkungan banget menurut saya.
Kalau ditanya, apakah akan mau berkunjung lagi di lain waktu ke resto khas mie ayam Fook ini? Tentu saja, karena masih banyak menu lainnya yang ingin saya coba seperti Bubur ayam spesial, Beef truffle rice bowl, Pangsit spesial, atau sekedar ngemil bakso gorengnya.
Alamat :
Fook, Inc ( @fook_inc )
Jl. Biduk No.8 Petisah Tengah
Kota Medan – Sumatera Utara