Daftar Isi
Beberapa bulan terakhir ini setiap kali saya pulang berobat dari rumah sakit, pasti deh mampir ke mall terdekat buat healing-healing sebentar. Awalnya ke mall sih buat cuci mata aja liat baju cakep yang dipajang di etalase butik. Sadar diri gak akan sanggup buat beli bajunya karena harganya sendiri mungkin sudah setengah dari gaji suamik perbulan..eehh
Tanpa sadar ternyata deretan berbagai macam butik yang saya pantau ini sudah sampai ke lantai 3 dan alarm perut pun berbunyi per tanda ini sebuah panggilan buat mengisi perut. Tapi yah begitu, kalau makan siang di mall saya selalu melihat dulu apakah tempat tersebut ramai atau tidak. Terus apakah harganya juga terjangkau atau tidak. Akhirnya mata saya pun tertuju sama resto ala Jepang yang punya konsep street food yang tak biasa ini. Namanya resto Shigeru Deli yang ada di Plaza Medan Fair Medan.

Pic : Dokpri
Sebelum melangkah ke meja tempat makan, saya ngintip dulu harga makanannya apakah masih pas di kantong dan apakah masih ada sisa uang kembalian untuk beli lauk buat orang rumah. Sekitar beberapa menit saya pun mengitari menu-menu yang tersaji di rak/etalase yang dipajang yang begitu transparan soal harga, karena memang resto ala Jepang ini disajikan tanpa buku menu, jadi tidak seperti restoran jepang lainnya yang biasa menggunakan buku menu.
Menu Makanan di Shigeru Deli
Di dalamnya, makanan jajanan ala Jepang yang sudah tersertifikasi Halal dan tersaji di rak berupa sushi yang beraneka ragam jenisnya, sate ayam dengan saus robatayaki, gorengan alias tempura, bento, donburi, takoyaki, gyoza dan oden. Sedang minumannya ada berbagai teh rasa buah. Kalau yang pernah datang ke Aeon Mall pasti sudah tidak asing dengan jenis resto ala supermarket yang seperti ini. Masing-masing makanan nantinya dibayar sesuai dengan jenis makanan yang diambil juga jumlahnya. Seperti sushi yang sudah tersaji dalam kemasan plastik dan apa saja jenisnya.

Pic : Dokpri
Kalau dulu waktu pertama kali saya ke sini jenisnya belum banyak dan tidak begitu jelas sushi apa yang saya pilih, apakah sushi tersebut sudah matang atau masih fresh alias mentah juga variannya sedikit sekali. Di dalam hati bertanya-tanya, apakah sushi tersebut termasuk best seller atau sushi mana yang rasanya termasuk pedas? Ternyata pas saya balik lagi ke resto Jepang ini, menu sushi nya sudah tertera dengan jelas dan tersaji dengan lebih baik bahkan dengan menggunakan label besar di samping makanannya.
5 Jenis Label Sushi di Shigeru Deli
Sebenarnya telah ada label yang tertera di setiap kemasan menu sushi, tapi mungkin pembeli tidak menyadarinya jika tidak melihat dengan seksama. Makanya sekarang untuk menghindari salah ambil menu yang disajikan, diletakkan juga label warna besar di samping setiap menu sushi.

Pic : Dokpri
1. Sushi New
Sushi dengan label warna biru besar di sampingnya. Label “New” berarti menu sushi baru yang disajikan untuk bisa kamu coba. Pada menu ini saya pun mengambil sushi Ajisai set yang isinya ada 1 baked rice dengan 4 varian sushi yang berbeda. Ada sushi isi salmon, karaage sushi, sushi telur salmon dan tamago sushi.
2. Sushi Fresh
Sushi dengan label warna hijau besar di sampingnya. Label “Fresh” berarti menu sushi yang tersaji bahannya fresh alias masih mentah. Ini cocok buat kamu yang suka makan langsung sushi mentah. Biasanya sushi salmon dan sashimi salmon yang tersaji di sini. Warnanya begitu cerah, bikin ingin melahap saja dalam 1 suapan, hap..hap!
3. Sushi Matang
Sushi dengan label warna cokelat di sampingnya. Label “Matang” berarti menu sushi yang tersaji sudah dimasak dengan matang alias digoreng. Ini cocok buat siapa, termasuk anak-anak yang belum terbiasa makan sushi. Contoh menunya adalah salmon fried & mayo yang isinya daging ikan salmon yang telah digoreng , juga California floss roll yang isinya abon, sayuran dan dibungkus dengan telur salmon (salmon roe).
4. Sushi Best Seller
Sushi dengan label warna kuning di sampingnya. Label “Best seller” berarti menu sushi yang tersaji merupakan sushi yang paling banyak disukai oleh pembeli. Biasanya sih sushi ini campuran ya ada yang sushi mentah dan matang. Jadi buat kamu yang gak suka mentah, ya jangan dipaksa hehehe. Contoh menu sushi best seller yaitu Sushi salmon platter yang isinya berbagai jenis sushi isi salmon.
5. Sushi Spicy
Buat kamu yang suka makanan pedas. Sushi jenis spicy ini cocok deh buat kamu. Dengan label “Spicy” warna merah di sampingnya. Biasanya rada pedas itu karena ada lapisan mayones pedas dan saos di atasnya yang dinamakan sushi mentai dan menggunakan telur salmon di dalamnya.
Menu sushi di atas dihargai mulai harga 30ribuan sampai 70ribuan. Lalu selain menu sushi, ada juga menu sate ayam saus robatayaki yang dihargai persatuannya mulai dari 11ribuan. Lalu juga ada tempura yang harganya mulai dari sembilan ribuan.
Selain itu ada juga bento, donburi , salmon mentai baked, takoyaki dan gyoza yang dihargai mulai dari 29ribuan. Terakhir ada pula odeng, fishcake rebus ala korea dengan 2 varian sup, original atau spicy. Untuk menu yang terakhir ini tentu saja bukan jenis makanan ala Jepang menurut saya sih karena Oden aslinya negara Jepang isiannya tidak mirip seperti ini, tapi mengambil ide dari street food ala korea odeng atau eomuk yang akhir-akhir ini digemari oleh anak muda.
Budaya Membereskan Sampah Sendiri

Pic : Dokpri
Layaknya restoran ayam siap saji, saya rasa resto ala Jepang Shigeru Deli ini menggunakan konsep yang serupa, yaitu budaya membereskan sampah sendiri. Menu makanan yang memang seperti resto siap saji, menggunakan plastik atau menggunakan kemasan sekali pakai.
Resto ala Jepang ini pun begitu, baik plastik mika pada makanan, plastik pada minuman dan sedotan, sendok garpu plastik dan juga kecap shoyu, wasabi, bubuk cabe atau saus sambal dalam kemasan sachet. Mungkin ini sudah dari kebijakan mereka ya mengapa semua makanan masih disajikan dengan menggunakan plastik, tapi setidaknya kita sudah membantu untuk membuang sampah pada tempatnya.
Ketika selesai makan, makanan yang telah dihabiskan lalu dibuang semua kemasannya ke dalam tempat yang telah disediakan. Yaitu tempat yang bentuknya seperti lemari yang letaknya tidak jauh dari meja kasir. Tentu ini merupakan cara baru menikmati street food ala Jepang yang simpel baik dari cara memesannya sampai membuang sampahnya selesai makan. Manfaatnya selain meringankan pekerjaan karyawan, juga agar lebih bertanggung jawab dengan makanan yang dipilih sendiri. Cmiiiw 🙂