Daftar Isi
Anak-anak pada umumnya aktif bergerak. Mereka bermain tiada henti sepanjang hari. Sampai terkadang lupa kapan seharusnya mereka minum air buat atasi rasa dahaganya. Padahal kebutuhan cairan anak sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan tumbuh kembang mereka.
Jika anak mengalami dehidrasi sebaiknya tidak dianggap sepele ya moms. Juga jangan dibiarkan berlarut-larut, karena dapat mengakibatkan kondisi serius yang mengancam kesehatan si kecil.
Dampak dehidrasi bagi anak tentunya dapat menyebabkan menurunnya fungsi kognitif seperti berkurangnya konsentrasi, anak mudah marah, dan memori jangka pendek yang terganggu.
Selain itu dapat mempengaruhi performa fisik yang membuat anak yang tadinya aktif jadi lesu dan mudah mengantuk. Dampak terberatnya adalah bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung dan fungsi ginjal.
Gejala anak yang mengalami kurang cairan ini bervariasi. Gejala ringan bisa terlihat dari urin yang berwarna kuning pekat, mulut kering, sakit kepala, dan demam. Sedang gejala berat urin berwarna gelap, linglung, mata cekung, kram otot, pingsan bahkan kejang.
5 Cara Cegah Dehidrasi pada si Kecil

Pic : Freepik.com
Dilansir dari situs aplikasi Sirka, bahwa kebutuhan cairan si kecil dari usia bayi sampai 8 tahun berkisar 700 ml/hari – 1700 ml/hari. Sedangkan dari usia 9 tahun sampai 18 tahun kebutuhan cairan berkisar 2100 ml/hari – 3300 ml/hari.
Oleh karena itu, si kecil harus tetap terhidrasi dengan baik ya moms agar dampak dari kurang cairan dapat diminimalisir. Berikut adalah cara mencegahnya.
Berikan Buah-buahan yang Mengandung Air

Pic : Freepik.com
Berikan si kecil buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Seperti semangka, jeruk manis, melon, pir dan anggur yang memiliki kandungan air yang banyak, juga rasanya yang manis menyegarkan.
Agar si kecil lebih tertarik, buatlah penganan dalam bentuk popsicle, campur susu atau yogurt dan dinginkan di freezer. Atau buatkan puding dari buah-buahan yang bentuknya lucu agar si kecil semangat makan.
Berikan Cairan Elektrolit pada Anak
Apabila anak sedang menunjukkan gejala diare, BAB berulang, kelelahan atau berkeringat banyak, langsung saja berikan anak carian oralit/elektrolit sebelum kondisinya semakin parah. Cairan ini bisa dibeli di apotek atau membuatnya sendiri.
Cukup sediakan 1 gelas air putih, 1-2 sendok peras lemon atau jeruk nipis, sejumput garam dan 1 sendok teh madu. Pada anak usia di bawah 1 tahun, madu bisa diganti dengan sejumput gula. Cairan juga bisa ditambah jus jeruk, air kelapa atau pisang yang dilumatkan.
Tunda Dahulu Minuman Berkafein
Karena kafein memberikan efek diuretik bagi tubuh, sebaiknya tidak memberikan anak minuman berkafein dahulu selagi ia dalam keadaan dehidrasi. Yang termasuk dalam minuman berkafein antara lain, teh, minuman cokelat dan minuman bersoda. Perbanyak minum air putih atau susu sesuai takaran anak seusianya.
Kompres dengan Air
Saat anak tidur, kompres bagian tubuh yang panas karena dehidrasi dengan menempelkan kain atau handuk basah pada bagian leher, wajah, punggung, dada dan perut.
Ingat, gunakan air hangat suam kuku bukan air panas atau dingin ya moms. Bisa juga dengan mengoleskan air putih atau lip balm pada mulut anak yang kering agar kembali lembap.
Istirahat yang Cukup
Setelah mendapatkan asupan cairan yang cukup, berikan waktu istirahat anak sesuai dengan tidurnya, yaitu 8-9 jam sehari. Ini bertujuan agar pemulihannya lebih cepat dan anak kembali terhidrasi dengan baik.
Apabila setelah istirahat, kondisi anak tetap tidak menunjukkan perkembangan dan bertambah buruk, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan yang benar.
Penutup
Dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja, baik anak dan dewasa. Jika kekurangan cairan terjadi pada anak, maka segera cari solusinya agar dehidrasi yang anak alami tidak berkepanjangan. Karena dampak dari dehidrasi bisa berakibat fatal bahkan mengorbankan nyawa anak. Semoga tips mencegah dehidrasi yang saya bagikan ini memberikan manfaat bagi moms semua ya 🙂
7 Comments. Leave new
ternyata akibat dehidrasi pada anak fatal juga ya, bisa sampai pingsan, hatis lebih perhatian terkait kecukupan air anak-anak
Dehidrasi pada anak memang bahaya ya, apalagi jika anak dalam kondisi demam, mual, serta muntah. Orangtua harus waspada dan tahu cara penanganan pertolongan pertama agar dehidrasi pada anak ngak berkelanjutan.
Dehidrasi jangan di sepelekan ya mbaa…bisa berakibat tidak baik alias fatal karena tubuh butuh cairan.
Nah dehidrasi sering terjadi ketika kita di daerah dingin atau bersalju krn dingin banget males minum krn males pipis endingnya dehidrasi. Anak temenku pernah dehidrasj di turki musim.salju akirnya masuk.RS
Tips keren ini, apalagi sekarang lagi musim pancaroba, gak menentu. Ketika panas, tubuh kita jadi lebih banyak keluarkan keringat. Kalau gak banyak asupan cairan tubuh bisa mudah lelah dan bahkan sakit.
Anak2 kalau lagi senang main emang suka lupa untuk istirahat dan minum. Jadi memang harus selalu dipantau dan diingatkan oleh ortunya
gpp yg komen dads ya.. Hehehe, anw, terima kasih telah berbagi. Anak kami usia 3 tahun, akan saya sampaikan informasi ini ke istri saya. Semoga anak kami bisa selalu sehat, tapi jika dia demam, kami sudah tahu apa yg harus dilakukan. Well done kak…
Anak ini kan sedang aktifnya bermain, ibaratnya energi mereka tidak akan pernah mati. Namun kita sebagai orang tua yang harus mengusahakan bagaimana agar anak tidak sampai kekurangan cairan