Dalam suatu keluarga setiap hari lebaran pasti memiliki tradisinya masing masing. Tidak terkecuali keluarga besar saya, yakni keluarga dari orang tua. Setiap tahunnya memiliki cerita masing masing.
Namun begitu tradisi di keluarga tetap di pertahankan seperti menjaga hubungan silaturahmi antar saudara di keluarga besar. Sengaja melakukan mudik ke kampung halaman dari pulau Jawa ke pulau Sumatera juga semata mata untuk mempererat hubungan tali silaturahmi.
Hubungan silaturahmi yang baik akan memberikan manfaat yang berarti satu sama lain. Alhamdulillah keluarga besar saya selalu mempunyai cara yang baik dalam menyelesaikan masalah antar keluarga. Sehingga apabila terdapat celah kecil yang membuat hubungan menjadi retak akan segera tertutupi dengan cara kekeluargaan.
Ragam Tradisi dalam Lebaran
Menjaga hubungan yang baik itu penting, dan jangan menyepelekannya. Hal ini akan sangat kelihatan pabila di keluarga tidak menjalin hubungan silaturahmi yang baik. Contohnya ketika lebaran tiba, kalau terjadi hubungan yang tidak harmonis keluarga lain pun akan segan datang ke rumah. Begitu juga jika hubungan antar tetangga tidak begitu baik dan saling bersikap individual.
Bermaaf-maafan
Ketika lebaran tiba, momen bermaaf-maafan adalah momen utama di keluarga saya. Biasanya kami lakukan setelah selesai sholat subuh, dimana takbir idul fitri dikumandangkan. Semua keluarga inti dikumpulkan untuk bermaaf-maafan.
Segala kata dan perbuatan yang menyinggung perasaan akan segera terpulihkan dengan tradisi ini. Tradisi maaf dimulai dari anak yang paling besar meminta maaf pada orang tua, diikuti oleh adik kedua dan terakhir. Kemudian anak termuda meminta maaf pada anak tertua.
Walaupun adik beradik saya sudah berkeluarga semua, tradisi tersebut tetap dijalankan. Dengan tujuan agar tradisi ini tetap diteruskan sampai ke anak cucu nanti.
Bertandang ke rumah tetangga
Setelah selesai sholat ied, sebelum sampai ke rumah. Kami (saya dan keluarga) menyempatkan diri mendatangi tetangga terdekat hanya untuk bersalam salaman mengucapkan perkataan maaf lahir batin.
Setelah bertandang, gantian rumah menjadi tempat bertandang para tetangga, sambut dengan cemilan kue kering yang sudah dipersiapkan. Saya paling suka bagian ini. Setiap rumah tetangga saya sambangi untuk melihat kue kering apa saja yang disajikan. Kalau saya menemukan cemilan yang unik rasanya sumringah banget deh 🙂
Makan makan
Makan makan setelah sholat ied adalah intinya. Saat lebaran makanan spesial dihidangkan. Ada lontong medan lengkap dengan perintilannya. Sambal telor, rendang daging, opor ayam, sambal teri kacang , tauco udang, dan kuah sayur lontongnya. Setelah makan berat berlanjut ke cemilan kue kering, roti jala kuah kari, kolang kaling, dan manisan halua.
Bicara soal makanan memang tidak ada habisnya ya. Kalau lebaran rugi banget menahan nafsu makan, ambil saja semua yang disuka. Karena makan spesialnya kan tidak setiap saat. Asalkan pilih makanan yang tidak membuat gula darah naik, tekanan darah meningkat dan kolesterol tiba tiba melesat. 2-3 hari setelah lebaran baru deh mengontrol makanan kembali dan kembali berdiet 🙂
Silaturahmi bersama saudara
Biasanya hari pertama lebaran karena orangtua saya yang paling tua umurnya, maka saudara lebih dulu datang ke rumah.
Sehari rumah jadi “open house“. Semua saudara yang tinggal di Medan beramai ramai berkunjung ke rumah. Jangan lupa sambil memakai baju lebaran, dan berhias diri dengan riasan spesial lebaran menyambut saudara yang datang.
Sambil menyajikan lontong medan spesial, kue kering dan cemilan lainnya tak lupa disuguhkan.
Pada hari kedua lebaran gantian keluarga saya yang berkunjung ke tempat saudara. Berkunjung dari satu tempat ke tenpat lainnya. Semua dilakukan dengan rasa senang dan bahagia.
Sebar uang balen/angpau
Sebar uang balen atau istilahnya angpau sudah kewajiban pemilik rumah kepada keponakan dan cucu yang datang. Walaupun jumlahnya tidak besar yang penting berbagi dan membuat senang di raut wajah yang menerima. Rezeki datang kalau saling silaturahmi. Memang benar adanya tuh, saling berkunjung ke tempat saudara dan begitu juga sebaliknya, ada saja rezeki uang balen buat anak. Alhamdulillah, nikmatnya rezeki bersilaturahmi.
#25thdayRamadhanChallenge
25 Comments. Leave new
Sebar uang ni yang paling bikin heboh di rumah =D
Bener mba, sampe yang udah gede juga ikutan minta wkwk
Pas bagian sebar uang THR itu yang paling seruuuu 😀 Yang bayi2 juga ga mau kalah, ibunya pasti ikutan ngantre buat THR-nya, padahal ya ga seberapa juga sih 😀
Lebaran tuh yang paling bikin excited memang makanannya mbak, soalnya spesial gitu, jarang-jarang dimakan di hari biasa, hehe 😀
Paling senang kalau keluarga ada yang merayakan lebaran adalah menu hidangannya mbak seru dan masih anak-anak dulu pasti dapat angpau terus kalau sekarang ya giliran keluarin angpau haha.
Waktu kecil yang palig inget akutuh angkau lebaran hehe.. main banyak banyakan sama adik dan kakak aku.. terus uangnya dikumpulin untuk beli keperluan sekolah, selebihnya buat jajan deh
Kalau lebaran itu hampir pasti dikirimin makanan sama para tetangga ke rumah.. jadi meskipun kami tdk merayakan Lebaran, tp tetap kebagian makan ketupat, lontong sayur, rendang, wah enak semuaaaa hihihi
Istilah uang balen baru saya tahu nih. Senang ya pastinya anak serta keponakan mendapat uang balen banyak saat hari raya ini
Assalammualaikum, selamat berlebaran, Mbak. Mohon maaf lahir dan batin jika ada sikap atau kalimat yang tak berkenan. Senang baca pos ini tentang tradisi lebaran dalam keluarga. Dulu mah saya juga gitu sekarang tidak lagi.
Yah, sejak pindah rumah ke sini lebaran mah sepi. Paling berkunjung ke tetangga atau saudara. Gak ada yang ke sini karena posisi rumah ngerepotin orang, dan rasanya tak masalah soalnya saya tak perlu repot bikin macam-macam untuk lebaran, mana Palung akan masuk tahun ajaran baru dan harus alokasikan dana untuk sekolahnya daripada lebaran.
Sehari sebelum lebaran, suami pulang sore dari tempat kerjanya, bawa sebungkus ikan kecil, ada 35 ekor. Malamnya saya sibuk membersihkan ikan sampai entah berapa jam, ditambah kurang tidur da kerap bangun untuk cek apakah air pipa desa sudah ngocor karena kerannya dibiarkan terbuka.
Gak jadi bikin rendang ayam da suami sibuk kerja. Lebaran tadi suami dan Palung yang keliling kampung, saya harus jaga rumah untuk mastiin air ngocor. Syukurnya ngocor pukul 10 siang.
Sekarang saya begadang setelah tidur awal bentar. Buat tunaikan kewajiban BW. Malah ingat soal teman segrup yang kena penalti dan tiada kabarnya, jadi buka ponsel suami dan alhamdulillah masih ada list done tanggal 14 Mei. Padahal layar halaman ini sedang terbuka, bukannya baca dan komen malah buka ponsel suami dulu, hi hi.
Senang rasanya lebaran bisa berbuat kebaikan demi silaturahim.
Tradisi lebaran dalam keluarga Mbak unik. Ikatan kekeluargaannya kuat.
Tradisi lebarannya masih sama…
hehe…
Anakku yang kecil doonk…tanya "Kenapa aku harus minta maaf…? Kan aku gak salah?"
Hhihi…
Jadi maaf-maafan ini hanya tradisi atau memang dari lubuk hati yang terdalam yaa…?
Taqabbalallahu minna wa minkum..
Sepertinya tradisi ini memang Indonesian Style banget ya. Akupun begitu masih sama bertahun-tahun bahkan sejak aku masih anak-anak hingga punya anak yang jelang dewasa. tapi ada satu yang agak berkurang yaitu silaturahmi ke tetangga secara sejak di Jakarta, lebaran seringkali waktunya di habiskan di kampung halaman, jadi komplek sepi ditinggal penghuninya pada mudik, balik-balik pada langsung kerja kembali ke rutinitas semula. Paling ntar ketemunya pas halal bihalal komplek
Sebar uang ini yang mau2 saja dan ada rejeki. Kalau soal makan2, biasanya di rumah Mbah saya karena pas ngumpul cucunya. Tapi ya enggak nunggu. Pokoknya siapa yang datang duluan ya makan
Alhamdulillah bisa menikmati indahnya Ramadan di tanah air ya mbaa.. dan memang ini yang akan buat kita selalu kangen suasana bulan suci ini. Aku pun kemarin selesai sholat, maaf2an dengan keluarga, lalu keliling ke tetangga terdekat dan maaf-maafan jugaaa
Selain makan ketupat beserta tandingan lauknya, yang terakhir ya yang paling ditunggu-tunggu ya, mba.
Kadang bocah-bocah yang gak pernah keliatan pun, tiba-tiba nongol aja ikutan antri ���� ahhaha
Iya nih, sampe sekarang tuh yang diimpikan anak-anak adalah ada tante yang bagi angpau. Tradisi yang menyenangkan bagi si pemberi dan penerima yaa
Alhamdulillah tradisi diatas masih melekat juga dikeluarga saya terutama bagi2 THR untuk anak-anak hehe.
Ya, itu memang tradisi lebaran yg alhamdulillah maaih melekat ya di tengah masyarakat negeri ini.
Saya suka banget saat lebaran mbak, karena pada saat ini bisa ketemu saya tetangga, ketemu sodara, yang mungkin satu kota juga jarang banget jumpanya.
Lontong Medan ini bikin saya penasaran mau incipi
Pernah ditawari temab yang asli Medan juga kalau saya sewaktu waktu bisa menemuinya di Jakarta
Hahaha aku sdh jarang bagi2 THR nih..hanya keluarga yg benar2 berlebih aja yg suka bagi2 angpau. Sdh ga tradisi kalau yg ini padahal anak2 senang tuh..
Baca ini jadi inget memori masa kecil, antri nunggu giliran dapet amplop di sana sini hahahaah. Makanan juga rasanya buanyaak banget 🙂
Momen Lebaran ini memang jadi tradisi yang bikin kangen. Suasana bareng keluarga saling bersilaturahmi, makan bersama. Semoga bisa ketemu lagi Ramadan berikutnya dan berlebaran bareng keluarga besar.
Itulah uniknya Indonesia ya mbak. Selalu ada tradisi mudik dan silaturahmi sama banyak org. Anak2 jg hepi krn angpao lebaran bertebaran hehe
Betul, di sini juga Punya tradisi yang sama. Paling suka keliling ke rumah saudara karena jarang banget bertemu. Trus nemu jajanan tradisional yg langka
Kalau pas Lebaran, kesempatan nyicip aneka kue dan makanan yg jarang ada di hari2 biasa jadi rugi deh kalau jaga makan