Daftar Isi
Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa, termasuk aneka jajanan pasar tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, seiring perkembangan zaman dan perubahan pola konsumsi masyarakat, beberapa jajanan pasar mulai sulit ditemukan. Modernisasi kuliner dan berkurangnya minat generasi muda terhadap makanan tradisional menjadi faktor utama penyebab kelangkaan ini. Dalam artikel ini, https://rajakuliner.id/ akan membahas beberapa jajanan pasar khas Indonesia yang mulai langka dan sulit ditemukan.
Jajanan Pasar Tradisional yang Langka ditemukan
1. Kue Rangi

Pic : Womantalk
Ciri Khas dan Asal Usul
Kue rangi merupakan jajanan khas Betawi yang terbuat dari campuran tepung sagu dan kelapa parut. Kue ini dimasak dengan cara dipanggang di atas cetakan khusus, kemudian disajikan dengan siraman gula merah cair yang telah dicampur sedikit tepung kanji agar lebih kental.
Penyebab Kelangkaan
- Kue rangi membutuhkan cetakan khusus yang sudah jarang digunakan
- Kurangnya penjual yang masih mempertahankan resep aslinya
- Masyarakat lebih memilih jajanan modern dengan variasi rasa yang lebih banyak
2. Kue Putu
Keunikan Kue Putu
Kue putu adalah jajanan tradisional berbentuk silinder kecil yang terbuat dari tepung beras berisi gula merah dan dikukus dalam cetakan bambu. Suara khas dari alat pengukus kue putu dulu sering terdengar di sore atau malam hari saat pedagang keliling menjajakan dagangannya.
Mengapa Mulai Langka?
- Pedagang kue putu keliling semakin berkurang
- Proses pembuatannya cukup rumit dibandingkan dengan jajanan modern
- Generasi muda lebih memilih camilan praktis dan instan
3. Grontol
Apa Itu Grontol?
Grontol adalah jajanan berbahan dasar jagung rebus yang ditaburi kelapa parut dan gula pasir. Teksturnya lembut dan sedikit kenyal, memberikan sensasi unik saat dikunyah.
Penyebab Kelangkaan
- Jagung sebagai bahan utama lebih banyak digunakan untuk produk olahan modern
- Tidak banyak orang yang mengenal atau tertarik untuk membuat grontol
- Pasar makanan ringan lebih didominasi oleh jajanan kemasan pabrikan
4. Kipo
Kipo, Jajanan Unik dari Kotagede
Kipo berasal dari Kotagede, Yogyakarta. Kue kecil berwarna hijau ini terbuat dari tepung ketan dengan isian gula merah dan kelapa. Dibentuk kecil-kecil, lalu dipanggang di atas daun pisang, kipo memiliki aroma khas yang menggugah selera.
Faktor Kelangkaan
- Produksi kipo masih dilakukan secara tradisional dengan tenaga manual
- Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan jajanan ini
- Kurangnya promosi dan inovasi dalam penyajiannya
5. Kue Cucur
Kelezatan Kue Cucur
Kue cucur adalah jajanan tradisional berbentuk bulat pipih dengan bagian tengah yang lebih tebal. Terbuat dari tepung beras dan gula merah, kue ini memiliki tekstur renyah di pinggir dan lembut di tengah.
Mengapa Mulai Jarang Ditemukan?
- Proses penggorengan membutuhkan teknik khusus agar teksturnya sempurna
- Hanya dijual di pasar tradisional tertentu
- Jajanan kekinian seperti donat dan cake lebih menarik bagi anak muda
6. Serabi Notosuman

Pic : Okezone
Kelezatan Serabi Khas Solo
Serabi Notosuman adalah varian serabi dari Solo yang dimasak di atas wajan kecil tanpa minyak. Teksturnya lembut dengan aroma santan yang khas, dan sering disajikan dengan berbagai topping seperti cokelat atau keju.
Penyebab Kelangkaan
- Tidak semua daerah menjual serabi Notosuman asli
- Persaingan dengan makanan manis modern seperti pancake dan waffle
- Membutuhkan bahan berkualitas tinggi agar tetap lezat dan autentik
7. Roti Gambang
Ciri Khas Roti Gambang
Roti gambang adalah roti tradisional khas Betawi yang memiliki aroma kayu manis dan rasa legit dari gula merah. Teksturnya padat namun tetap lembut, mirip dengan kue bolu tapi lebih kering.
Mengapa Jarang Ditemui?
- Peminatnya semakin berkurang, terutama dari kalangan anak muda
- Produksi roti modern lebih praktis dan menarik perhatian konsumen
- Banyak toko roti tidak lagi memasukkan roti gambang dalam daftar jualannya
Kesimpulan
Banyak jajanan pasar tradisional Indonesia yang mulai langka akibat perubahan gaya hidup dan tren kuliner modern. Padahal, setiap jajanan memiliki nilai budaya dan sejarah yang berharga. Jika tidak dilestarikan, bukan tidak mungkin beberapa di antaranya akan benar-benar hilang dari peredaran.
Mendukung penjual jajanan pasar, belajar membuat sendiri, dan memperkenalkannya kepada generasi muda bisa menjadi langkah kecil untuk menjaga keberadaan kuliner tradisional ini. Jadi, jika masih menemukan jajanan-jajanan ini di sekitar Anda, jangan ragu untuk mencobanya sebelum benar-benar sulit ditemukan.
2 Comments. Leave new
Iya bener kak sekarang sudah mulai jarang, padahal enak dan gak neko” bahan-bahannya ya
Di tempat saya kue Rangi mirip kue “Koyabu”. Enak tuh