Noted !
Informasi ini sengaja saya tulis diawal sekali, peringatan untuk pembaca sekalian yang ingin terjun menjadi investor saham, dan untuk yang menjadi trader pemula jangan sampai salah jalan dan tergelincir di dunia trading karena istilah yang salah. Buat yang tidak tertarik tentang Investasi saham sama sekali, silahkan di skip 🙂
Sekarang ini tajuk #Yuknabungsaham kian gencar di informasikan dimana mana..
Dulu saham itu identik dengan kaum berpunya, punya duit, punya rumah dan segala isinya dan punya kuasa. Hanya orang kayalah yang bisa jadi investor. Itu dulu.
Sekarang beli saham bisa dibeli dan ditabung oleh siapa saja. Oleh karena itu predikat investor berhak disandang oleh siapapun pada setiap lapisan masyarakat, baik orang kantoran, PNS, buruh pabrik, buruh tani, bahkan emak emak pun bisa jadi investor.
Alergi kata “Main Saham”
“Wes, mak Iid sekarang udah jadi pemain saham ya, mantap lah mak tambah sukses nih”, ujar sepupu saya yang sering lihat tentang pengetahuan investasi yang acapkali saya bagikan lewat instastory.
Hah, pemain? Emangnya saya pemain bola apa ya? Atau pemain judi? Dibilang seperti itu bukannya saya senang, empet bin eneg malah.
Semudah itu kah mereka melihat kalau yang namanya saham itu hanya sebuah mainan saja, bukan untuk diseriusin? Well, stop saying like that, i hate the words “main” , main dari Hongkong..please deh..
Pernah suatu hari ketika saya berbagi di Instastory tentang Saham dan sang mertua melihat kegiatan saya itu, spontan dong beliau langsung menelepon anak lelakinya yaitu Pak su, suami saya dan menanyakan perihal saya kenapa mantunya “main saham”, lagi lagi kata main kan haha, untungnya Pak Su bisa menjelaskan dengan baik bahwa saya bukanlah main saham, tapi menabung saham.
Entahlah bisa diterima atau tidak pengertian tersebut, yang pasti ujung ujungnya dikasih wanti wanti untuk tidak berhubungan dengan saham. Saham itu bla..bla..bla. Nah kan..apa saya bilang, somebody should be correct that silly word, either me or whoever expert on stocks.
Nasehat dari @ngertisaham IG |
Kata “main saham” itu berkonotasi negatif, entah siapa yang memakai kata itu lebih dulu, tanpa mencermati kegiatan apa yang termasuk didalamnya. Dampak istilah tersebut pada akhirnya memberi efek yang besar, sehingga kata saham mendapat cap buruk dan menjadi momok yang menakutkan karena takut merugi, bahkan dikaitkan dengan sesuatu yang haram yaitu judi. Hmm..alergi saya dengan kata ‘main’, beneran deh.
Didalam dunia saham, ada investor dan adapula trader. Investor belum tentu seorang trader, sedangkan trader sudah pasti seorang investor. Investor hanya menyimpan hasil membeli sahamnya dalam sebuah rekening khusus saham dalam jangka waktu yang lama dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil (return) yang maksimal. Kegiatannya hampir sama dengan menabung. Makanya lebih tepat menabung saham.
Sedangkan istilah “main saham”, mungkin lebih tepat ditujukan untuk para trader. Trader adalah pemegang saham yang memperlakukan saham sebagai komoditas contoh forex, mata uang, kripto, dan emas.
Bagi seorang trader saham, membeli dan menjual saham dalam hitungan jam bahkan menit adalah kegiatan mereka sehari hari. Oleh karena itu trader berbanding terbalik dengan investor. Investor menabung saham dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan trader menabung saham dan menjualnya dalam jangka waktu yang pendek.
Mindset : Mau jadi Investor atau Trader?
Analogi sederhana antara Investor (atas) dan Trader (bawah) Pic from kontan coid |
Bagi investor mungkin pertanyaannya adalah begini, Mengapa ingin menabung saham dalam jangka waktu yang lama? Apa tujuannya? Apa manfaat dan resikonya jika menabung untuk jangka waktu panjang tersebut?
Bagi trader adalah pertanyaan kebalikannya, Mengapa ingin bermain saham (mungkin bagi trader istilah main itu cool atau saya salah) Apa tujuan untuk trading? apa manfaat atau apa resikonya?
Spekulasi (spe-ku-la-si) menurut KBBI adalah :
pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan ; Tindakan yang bersifat untung untungan
Sedangkan spekulasi menurut Wikipedia adalah,
Istilah keuangan dalam membeli, memiliki dan menjual saham, kripto, komoditi, mata uang, koleksi, derivarif atau instrumen keuangan lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari harga yang berfluktuasi.
Mencari untung itu intinya. Memang siapa sih yang gak mau. Dapat untung besar dari trading adalah cita cita para trader. Tapi kalau spekulasinya tidak tepat bagaimana?
Spekulasi dalam saham adalah cara untuk membuat uang yang sedikit menjadi banyak.
Sedangkan Investasi dalam saham adalah cara untuk menghindari uang yang banyak menjadi sedikit.
Pada dasarnya Investasi memiliki resiko yang lebih rendah daripada spekulasi.
Perbedaan Nabung dan Main Saham dirangkum dari berbagai sumber |
Oleh karena itu ketika akan menabung saham untuk pertama kalinya saat anda atau pembaca sekalian sudah tahu akan perbedaan antara investor dan trader, seharusnya tidak perlu bingung memilih yang mana. Menjadi investor adalah cara yang aman untuk berinvestasi.
Mendapatkan imbal hasil yang baik tanpa repot repot melihat pergerakan saham setiap hari, melihat uang yang ditabung bekerja untuk anda disaat anda tidur terlelap. Sedangkan menjadi trader butuh kemampuan pengetahuan yang lebih dan psikologi yang stabil. Kalau tidak stabil, jangan harap tidur anda nyenyak setiap saat ketika menjadi trader, bawaannya lihat grafik harga saham terus, pusingkan.
Jadi untuk yang cuma ikut ikutan saja, tanpa dasar ilmu yang kuat mengenai teknikal analisis dalam perdagangan saham dan produk tidak dikenal dengan baik, meningan jauh jauh saja deh jadi trader. Mau untung malah jadi buntung. Eh sudah begitu nanti saham lagi deh yang disalah salahin, padahal mah memang dirinya sendiri yang kurang begitu paham menjadi seorang trader.
Referensi menjadi seorang investor dengan cara yang benar bisa membaca buku buku yang saya rekomendasikan pada 5 Buku Panduan Nabung Saham
Sedangkan referensi menjadi seorang trader yang benar bisa diperoleh dari buku karya Ellen May yang berjudul Smart Traders Not Gamblers atau Ryan Filbert tentang Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
Truth to Say Pic : Who want to be a Smiling Investor |
Cara Membeli Saham yang baik
Setelah memutuskan jadi Investor atau jadi traderkah anda maka langkah selanjutnya adalah Membeli saham. Baik Investor atau Trader penting memperhatikan hal ini. Membeli saham atau menabung saham yang baik adalah dengan menggunakan uang nganggur (free cash flow)
Maksudnya adalah uang yang memang tersedia dari uang yang sudah kita poskan untuk berinvestasi saat tanggal muda. Bukan dengan menggunakan uang hutang/kredit. Jika menggunakan uang hutang, kita terpaksa menjual saham pada saat harga saham rendah, dan itu merugikan sekali.
Selain menggunakan uang nganggur, ada 2 cara membeli atau menabung saham, yakni Dollar Cost Average dan Lump Sum.
DCA – Dollar Cost Average – Blockt |
Dollar Cost Average adalah strategi investasi dengan cara mencicil dalam nominal yang kecil dan sama setiap minggu atau setiap bulannya secara konsisten. Dollar Cost Average cocok juga untuk menabung reksadana dan emas. Strategi ini cocok diterapkan pada investor pemula yang tidak perlu pusing memikirkan resiko jatuhnya harga pasar. Dalam hal ini saya memilih Dollar Cost Average (DCA) untuk membeli atau menabung saham saya yang baik.
Lump sum adalah kebalikannya dari DCA, membeli investasi dalam sekali pembayaran saja dan mungkin dalam jumlah yang besar. Ini cocok untuk pemegang saham yang bermodal besar dan tahan menanggung resiko.
Setelah menggunakan uang nganggur dan dollar cost averaging untuk membeli saham ada lagi cara untuk menentukan saham sebagai seorang investor dan itu tidaklah sulit, cara ini bisa dilihat di post saya sebelumnya Cara Sederhana Memilih Saham yang Bagus.
Oke sekian informasi yang saya bagikan kali ini, mudah mudahan tidak ada lagi persepsi yang salah tentang Saham. Saham bukanlah mainan. Kata main ini sebenarnya tidak ada dalam kamus dunia saham apalagi untuk seorang investor.
Karena investasi saham itu hal yang serius sama halnya seperti investasi emas, suka apa tidak kalau anda membeli emas lantas orang mengatakan kepada anda sebagai pemain emas? Padahal anda hanya sekedar menabung emas. Jangan salah, emas pada era moderen ini bisa ditradingkan, ada broker, ada margin dan diperdagangkan di pasar dunia serta bisa juga menjadi spekulatif dan merugi.
Sumber :
– Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean
– @ngerti saham pic quotes
– @kontan.coid & duitto pic
5 Comments. Leave new
Sayang saya belum punya dana nganggur. Yah, semoga di lain waktu bhisa beroleh rezeki. Nabung saham jelas bukan semacam permainan, ada modal, tata cara, perncanaan, serta pengetahuan.
Nabung saham bagi pemula memang harus dalam jumlah kecil dulu, seperti Mbak Iid. Entah kapan saya bisa, ya. Ini 'kan investasi jangka panjang untuk anak, misalnya.
Tes komen, tadi takut galat.
Komennya masuk mba rohyati, iya mba buat pemula seperti kita ini tidak perlu dana yang besar, investasi dari yg ringan saja dulu. Dana dari sisa uang belanja juga bisa kita manfaatkan, di marketplace seperti di tokopedia atau bukalapak sudah ada investasi mulai 10ribuan untuk reksa dana dan emas, rekomended buat investor pemula 🙂
Saya termasuk blank tentang saham. Jadi saham sama kayak emas yang bisa diperdagangkan. Jika terjun disini harus serius ya. Karena investasi saham maupun emas bukan untuk dipermainkan.
Iya emas dan saham itu diperdagangkan, bedanya emas diperdagangkan sebagai komoditas dan saham di pasar modal. Semua jenis investasi memang harus serius dijalankan, ya kan mba
Menurut saya mau itu investor atau trader semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,tidak ada yang benar-benar untung dan juga tidak ada yang benar-benar beresiko,akan tetapi jika ingin lebih aman ya investasi jangka panjanglah pilihannya,bukan tanpa alasan,saham itu selalu berfluktuasi,pergerakannya bisa dibaca tapi tidak tepat 100 %,jujur saya juga dulu pernah trading forex,jika ditanya resikonya bagaimana ?,ya resikonya luar biasa bagi saya,butuh ketelitian dan ketepatan,susah menjadi seorang trader,kita harus tahu yang namanya trend,support,resisten,membaca cendelistik dan masih banyak lagi uang harus dipelajari,selain saya juga pernah terjun ke binary option,nah investasi satu ini ada yang mengatakan judi,jika dikatakan judi,ya enggak juga,kita harus pandai bermain strategi dan psikologis karna trading jangka pendek itu juga terkadang seperti bermain judi,harus pandai mengelola pasikologi trading,jangan serakah,nah kalau di saham kita bisa santai,analisa,beli ,jual dan nikmati,enak bukan,he-he