Daftar Isi
Sahabat perempuan berbagi..
Sudah lama sekali saya tidak mereview buku. Ini karena saya sudah lama tidak mampir membeli buku ke toko buku karena pandemi. Sedangkan membeli buku secara online sangat jarang sekali saya lakukan karena memang bukan kebiasaan saya. Kali ini saya kembali membahas tentang investasi syariah. Terakhir saya membahas tentang buku karya Mang Amsi : Saham syariah kelas pemula, di mana buku tersebut sangat laris bagi para investor syariah yang ingin mempelajari tentang investasi syariah, khususnya saham syariah yang menurut saya masih sedikit yang membahasnya.
Masih tentang investasi syariah, namun buku yang saya bahas ini ditulis dari segi motivasi pembaca tentang apa alasan pembaca menjadi seorang investor syariah? belum pernah atau belum tau sama sekali mengenai investasi syariah apalagi investor syariah? Saya sarankan agar kamu membaca terlebih dahulu karya Irwan Abdalloh mengenai Pasar Modal Syariah oke 🙂
Oke, kembali tentang review buku kali ini. Kaya Harta, Kaya Amal : Apa alasanmu Menjadi Investor Syariah? Penulis buku memberikan 6 alasan mengapa kita menjadi investor syariah? Pasti ada alasan dong mengapa selama ini kita memilih menjadi investor syariah dan berinvestasi di pasar modal syariah. Tentunya pasti ada salah satu yang merupakan pertimbangan kita mengapa melakukannya. Sebelum itu, saya juga akan memberikan beberapa alasan atau motif mengapa saya menjadi investor syariah.
Motivasi mengapa saya menjadi investor syariah
Motif awal mengapa saya menjadi investor syariah, adalah pertama karena saya seorang muslim, oleh karenanya saya sebaiknya memilih menjadi seorang investor syariah. Investor syariah adalah investor yang berinvestasi dan menjalani prinsip sesuai syariah ketika berinvestasi. Seorang investor syariah akan menjalankan investasi sesuai kaidah syariah dan tidak boleh melanggar prinsip syariah.
Investasi syariah yang tidak melanggar ketentuan adalah investasi tidak boleh mengandung riba, gharar dan judi. Kemudian instrumen yang disarankan adalah investasi yang dihalalkan yang masuk ke dalam Daftar instrumen syariah, yaitu reksadana syariah, saham syariah, sukuk, efek beragun aset syariah (EBA Syariah) dan juga dana investasi real estate syariah (DIRE syariah).
Kriteria efek atau saham syariah yang ada dalam investasi syariah tersebut sudah diatur dalam fatwa DSN MUI yaitu, Fatwa No.80/DSN-MUI/III/2011 yang lengkap dengan akad transaksinya. Dengan saya memilih investasi syariah maka saya merasa sudah memiliki syarat menjadi seorang investor syariah yang baik. Namun ada alasan lain mengapa saya akhirnya menjadi investor syariah yang mungkin tidak saya sadari sebelumnya. Alasan tersebut adalah…
6 Alasan mengapa harus menjadi investor syariah
Secara garis besar ada 6 alasan yang ditulis oleh penulis, yaitu apa alasan kita menjadi investor syariah?
Mengikuti Jejak Rasulullah SAW
Sebagai seorang muslim mungkin alasan pertama adalah mengikuti jejak rasulullah SAW. Mengapa demikian?
Yang dimaksud di sini adalah teladan rasulullah SAW sebagai investor saat ia berdagang. Sebelum menjadi rasul, Nabi Muhammad terkenal sebagai individu yang ulet, mandiri dan disukai banyak orang karena pribadinya yang jujur, cerdas dan amanah. Agar bisa berdagang, maka beliau menginvestasikan modalnya dengan menawarkan kerja sama dengan pihak lain dengan akad mudharabah.
Ada 3 sifat menjadi investor syariah sesuai dengan jejak nabi, yaitu : sidik, amanah dan fatanah. Sidik ialah berkata dan bertindak dengan benar. Amanah ialah dapat dipercaya dan tidak curang, dan terakhir fatanah. Fatanah ialah pintar, cerdik dan cerdas.
Dalam investasi, informasi adalah variabel penting dan sangat berharga dalam investasi di pasar modal. Seorang investor tidak boleh menyebarkan informasi yang palsu tentang kinerja atau harga saham. Begitu juga dengan konsep paling mendasar sifat amanah adalah jujur pada diri sendiri, termasuk pada keputusan sendiri. Dalam mengambil keputusan investasi harus dengan kondisi yang tenang dan tidak terbawa arus (panic selling,dll).
Terakhir dari sifat fatanah, seorang investor harus memahami akan produk investasi yang ia pilih. Setiap produk investasi mempunyai karakteristik berbeda-beda. Oleh karena itu pelajarilah agar tidak salah dalam berinvestasi. Seseorang yang tidak paham akan kinerja saham meskipun itu syariah, akan lebih baik jika ia memilih produk reksa dana syariah, misalnya.
Selain itu akan lebih baik jika kita dapat mempelajari strategi investasi dan sabar dalam berinvestasi. Karena hasil investasi sangat dipengaruhi oleh waktu atau periode lamanya investasi. Berapa lama target kita harus berinvestasi? Itu semua bergantung pada target, kebutuhan apa yang kita inginkan dalam berinvestasi. Seperti kata penulis, momentum sangatlah penting dalam berinvestasi di pasar modal.
Tenang sesuai syariah
Hampir sama dengan alasan mengapa saya memilih menjadi investor syariah. Akan tetapi alasan saya masih terhitung cukup sederhana yaitu karena objek investasi yang saya pilih yaitu investasi syariah. Faktor lainnya yang harus saya perhatikan adalah strategi investasi yang sesuai syariah atau tidak. Selain mencari untung investasi, objek investasi yang halal dan strategi yang sesuai syariah adalah suatu keharusan.
Apabila hal tersebut terpenuhi, maka seorang investor akan tenang berinvestasi sesuai syariah. Hal lainnya yang sesuai termasuk tenang sesuai syariah adalah “investasi di pasar modal syariah indonesia bukan hanya tenang secara syariah, tetapi juga aman secara regulasi”.
Ini dibuktikan dengan hadirnya DSN-MUI sebagai salah satu stakeholders aktif dalam kegiatan edukasi pasar modal Islam yang memberikan dampak positif kepada masyarakat untuk mengambil keputusan menjadi investor syariah. Tenang sesuai syariah juga pada konteks lainnya yang memberikan makna bahwa berinvestasi syariah sudah didukung oleh sistem yang baik dalam pasar modal syariah seperti sistem SOTS (Sharia Online Trading System).
Membantu perekonomian negara
Kalau ditanya, apa ya hubungan investasi di pasar modal syariah dengan perekonomian Indonesia? Lalu apakah benar kalau kita berinvestasi di pasar modal syariah berarti kita ikut berperan dalam pembangunan ekonomi? Investor syariah adalah pihak yang mempunyai dana. Investor syariah memerlukan objek investasi untuk mengelola dana yang dimilikinya.
Produk investasi syariah bisa berbentuk sukuk, saham syariah, reksa dana syariah, dan bentuk lainnya sepanjang sesuai dengan prinsip syariah. Perusahaan atau pemerintah menerbitkan produk investasi melalui pasar modal syariah. Produk investasi yang diterbitkan perusahaan adalah dalam bentuk saham. Sedangkan produk investasi yang diterbitkan pemerintah dalam bentuk sukuk ritel.
Jika produk yang diterbitkan adalah saham syariah, maka perusahaan sedang membutuhkan tambahan modal dan mencari kepemilikan modal yang baru. Beda lagi halnya dengan perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan sukuk, tujuannya adalah mencari pihak yang mau membiayai proyek atau pembangunan aset. Termasuk pada penerbitan sukuk ritel oleh pemerintah, dengan tujuan seperti untuk membangun proyek infrastruktur negara, pembangunan kampus universitas Islam, embarkasi haji, jalan, bandara, dan sebagainya.
Pada akhirnya investasi syariah di pasar modal akan membantu pembangunan ekonomi dari dua sisi sekaligus, yaitu penawaran dan permintaan. Yang membuat beda adalah akad yang digunakan investor syariah dalam membeli saham yaitu sebagai kepemilikan modal perusahaan dan akad dalam membeli sukuk sebagai upaya untuk membantu negara.
Dari sinilah masyarakat diajak untuk berpartisipasi membiayai pembangunan ekonomi melalui pembelian sukuk ritel. Dengan demikian melalui status menjadi investor syariah maka otomatis kita dapat membantu perekonomian negara.
Menjadi pemilik perusahaan
Mungkin sudah pada tahu akan keuntungannya dari memiliki saham. Adalah cara termudah memiliki perusahaan dengan cara membeli sahamnya apalagi sahamnya di pasar modal syariah. Apabila investor syariah memiliki keinginan untuk menjadi pemilik perusahaan maka pilihannya adalah tak lain saham syariah.
Salah satu cara untuk mendapatkan keutungan investasi saham adalah dengan pembagian dividen, karena dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Tidak semua perusahaan rajin membagikan dividen, ada juga perusahaan yang membagikan keuntungan untuk pengembangan bisnisnya kembali terutama pada perusahaan yang baru berkembang.
Oleh karenanya selain dividen, cara mendapatkan keuntungan adalah dengan mendapatkan capital gain dari saham syariah tersebut. Dalam hal ini sebagai investor syariah wajib mempelajari terlebih dahulu saham syariah baik secara fundamental atau teknikal yang akan dimiliki karena bisa saja saham tersebut akan membuatnya untung atau merugi selama ia masih memilikinya.
Uang bekerja untuk kita
Investasi adalah seni mengelola harta, dan setiap investor syariah adalah senimannya, yang mempunyai karakter dan gaya masing-masing dan pastinya akan berbeda. Hal ini benar adanya karena setiap investor memiliki cara tersendiri agar investasi bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Karena setiap investor memiliki resiko investasi yang berbeda-beda akan cara mengatasinya. Seperti investor A yang memiliki 50% saham syariah, 50% lagi pada reksa dana syariah. Atau pada investor B yang memilki 80% reksa dana syariah, 20% lagi pada saham syariah yang berbeda-beda. Dalam hal ini, lakukanlah investasi dengan konsep “don’t put your eggs in a basket”, karena dengan begitu kita akan memiliki portofolio investasi yang beragam. Lalu lihat investasi mana yang lebih dulu menghasilkan untuk kita, karena uang yang bekerja untuk kita.
Kaya harta, kaya amal
Menurut penulis, dalam Islam tujuan investasi bukan hanya meningkatkan jumlah harta di dunia saja. Tetapi juga meningkatkan jumlah harta amal jariah di akhirat. Menjadi kaya dari investasi bukan merupakan takdir yang tiba-tiba ada. Tetapi menjadi kaya merupakan output dari mengelola investasi.
Menjadi kaya adalah alasan yang sekaligus tujuan investasi tanpa melanggar syariat, yaitu produk investasi yang halal, sumber dana yang halal, dan pengelolaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Saya akui saya masih jauh dari hal ini, tapi akan berusaha semampunya selagi saya terus melakukan kegiatan investasi. Karena semua ini juga termasuk kegiatan filantropi islam yang berbanding lurus yaitu zakat, infak, sedekah dan wakaf dengan tujuan untuk membantu sesama dalam koridor nilai-nilai islam.
Jadi ingat sama opa Warren buffet, investor gaek yang juga filantropis. Sayangnya beliau bukan investor syariah, tapi mungkin prinsip yang beliau gunakan dalam berinvestasi seperti layaknya seorang investor syariah seperti sabar dalam berinvestasi, amanah dan tidak greedy saat berinvestasi. Well, apalagi ya..sepertinya saya harus baca autobiografinya nih hehehe..
Demikianlah garis besar 6 alasan utama yang membuat kita menjadi seorang investor syariah. Yang terpenting dari hal tersebut adalah investor benar-benar menerapkan prinsip syariah dalam berinvestasi yang sesuai dari hati nuraninya tanpa harus mengikuti gaya investor syariah lainnya.
Kaya Harta, Kaya Amal : Apa alasanmu menjadi investor syariah?
Judul Buku : Kaya Harta, Kaya Amal. Apa alasanmu menjadi investor syariah?
Penulis : Irwan Abdalloh
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Terbit : 2020
Tebal : (xxxiii ) + 172 hlm.
ISBN : 978-623-00-1584-7
2 Comments. Leave new
Sebagai seorang muslimah, saya juga berusaha untuk menabung di bank syariah. Namun untuk investasi syariah, saya belum berpikir ke arah sana. Selain anggarannya belum ada, saya belum banyak membaca tentang investasi ini. Meskipun berdasar syariah, kita tetap harus paham mekanismenya sebelum memutuskan untuk menjalankannya.
Benar mba, sebelum memulai menjadi investor syariah sebaiknya banyak mencari informasi ttg investasi syariah itu sendiri, pahami mekanismenya lalu memilih apakah akan berinvestasi di sektor syariah 🙂