Daftar Isi
Halo sahabat,
Meski saat ini pandemi sudah mulai longgar karena dengan adanya program vaksinasi untuk menciptakan herd immunity, tidak bisa dimungkiri kondisi ekonomi masih saja tetap lesu. Seperti kita ketahui ada banyak masalah yang dihadapi UMKM di masa pandemi ini. Antara lain tidak lancarnya cashflow karena sulit untuk berjualan akibat pembatasan. Kemudian biaya yang harus dikeluarkan yang tidak sebanding dengan pemasukan. Bahan baku yang mahal karena biaya logistik yang melonjak naik, dan sebagainya.
Kiat UMKM Hadapi Masa Sulit
Kondisi ekonomi yang tetap lesu ini membuat sebagian pedagang kecil dan UMKM gulung tikar karena tidak adanya pemasukan sama sekali. Beragam cara dilakukan oleh UMKM agar usaha tetap berjalan seperti dengan :
– Menambah inovasi dan kreativitasnya untuk menambah omset penjualan.
– Merambah ke dunia digital.
Pelaku UMKM merambah ke dunia digital untuk memperluas pangsa pasar mereka seperti berjualan dengan memanfaatkan marketplace ternama, juga menggunakan digital ads dan promosi media sosial agar konsumen lebih beragam.
Namun tetap saja hal ini masih kurang untuk menambah omzet mereka. Pengeluaran yang lebih besar dari pada pemasukan dan tidak dapat dielakkan. Berdasarkan pada survei yang dilakukan oleh BPS tentang dampak covid-19 terhadap pelaku UMKM di bulan Juli tahun 2020, diketahui bahwa 69,02% usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan bantuan modal usaha. Sisanya berharap adanya keringanan tagihan listrik untuk usaha, membutuhkan penundaan pembayaran pajak, dan kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman.
Dari acuan survei tersebut, memang bantuan modal usaha lah yang paling banyak dibutuhkan para pelaku UMKM sampai saat ini. Di zaman serba online ini memang bantuan modal berupa pinjaman UMKM online sangat terbuka lebar. Tapi juga harus hati-hati dalam mendapatkan pinjaman tersebut, apalagi kalau yang namanya pinjaman online alias pinjol. Salah sasaran peminjaman bisa membuat bisnis pun makin terpuruk dan dikejar debt collector karena tidak bisa membayar akibat bunga pinjaman yang sangat besar.
Pinjaman UMKM Melalui P2P Lending
Di saat seperti ini untungnya pemerintah bergerak cepat untuk memberikan pinjaman usaha bagi para pelaku UMKM. Namun sayangnya bantuan pinjaman tersebut bisa dikatakan belum merata. Karena pada kenyataannya hanya sebagian UMKM saja yang dapat menikmati pinjaman tersebut. Hal ini membuat para pelaku UMKM harus putar otak untuk mendapatkan pinjaman modal, umumnya para pelaku UMKM hanya mengetahui pinjaman modal melalui bank, tapi melakukan pinjaman dari bank membutuhkan banyak syarat dan serta agunan yang bernilai lebih.
Selain pinjaman UMKM pemerintah, ternyata bantuan usaha dalam bentuk pinjaman UMKM dari swasta pun berdatangan dari berbagai platform. Platform P2P Lending adalah salah satu platform yang mendukung untuk pendanaan UMKM di dunia usaha. Cara kerja P2P Lending adalah dengan mempertemukan para peminjam yang dalam hal ini pemilik usaha dengan pemberi pinjaman sebagai pemilik modalnya. Baik peminjam atau pemberi pinjaman bisa saja berupa perorangan maupun badan usaha.
Kebanyakan orang awam mengira P2P Lending adalah hampir sama dengan Pinjaman Online. Padahal tidak sama sekali, karena cara kerjanya pun bertolak belakang. Posisi P2P Lending hanya sebagai jembatan antara kedua belah pihak dan bukan sebagai pemberi modal. Pendanaan online di P2P Lending harus melalui 1 atau 2 pintu saja agar dana tidak disalahgunakan untuk urusan lainnya. P2P Lending yang aman dan terpercaya juga sudah mengantongi izin dari OJK salah satunya adalah P2P Lending Akseleran.
Pendanaan Online di P2P Lending Akseleran
Akseleran adalah P2P Lending yang berdiri sejak bulan Maret tahun 2017. Sampai kini total pinjaman tersalurkan sebesar Rp2.975.233.916.448 alias 2 triliun lebih dan jumlah peminjam sebanyak 2523. Akseleran didirikan oleh para ahli yang telah berpengalaman secara profesional dalam dunia finansial dan teknologi.
Visi Akseleran adalah “Mewujudkan Inklusi Keuangan Menjadi Realitas”, oleh karena itu Akseleran berharap dapat berkontribusi dalam pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia.
Syarat Menjadi Borrower dan Lender di Akseleran
Untuk menjadi peminjam (borrower) di Akseleran cukup selektif memilih siapa daftar peminjam, guna mencegah terjadinya terlambat bayar atau gagal bayar. Maka butuh serangkaian prosedur yang antara lain :
Untuk menjadi Borrower (peminjam) :
– Perorangan:
Kamu cukup persiapkan KTP, NPWP dan Kartu Keluarga (KK) saja.
– Badan Usaha:
Usaha harus berjalan lebih dari 1 tahun. Siapkan 2 jenis dokumen, yaitu dokumen legalitas & dokumen keuangan.
Untuk dokumen legalitas: siapkan akta pendirian, NPWP, SKDP, SIUP dan PDP
sedangkan untuk dokumen keuangan: siapkan laporan keuangan laba dan rugi 2 tahun terakhir, laporan neraca 2 tahun terakhir, dan rekening koran.
Selain hal tersebut di atas Akseleran juga menyeleksi berdasarkan kondisi internal perusahaan. Seberapa fit kemampuan keuangan kondisi perusahaan dengan kondisi pandemi, berdampak atau tidak bagi perusahaan. Untuk jumlah pinjaman yang bisa didapatkan bila dokumen disetujui adalah minimal 10 juta rupiah dan maksimal 2 miliar rupiah.
Setelah pengajuan pinjaman disetujui maka pihak lender akan memberikan sejumlah dana melalui Akseleran dalam bentuk invoice financing, modal kerja, modal usaha atau modal multiguna kepada peminjam (borrower).
Untuk menjadi Lender (pemberi pinjaman) :
Sedang untuk menjadi lender, kamu hanya butuh KTP, NPWP dan foto buku tabungan saja lho, cukup simple kan :). Unduh aplikasi Akseleran dan daftar akun kamu dengan memasukkan kode referralnya.
Jenis sektor usaha yang laris manis pendanaannya di Akseleran dan bisa kamu danai yaitu :
– Business & Consumer services
– Food Processing & Distribution
– Engineering / Construction
– Electrical equipment
Tips Sukses Cuan di Akseleran
Sahabat, dengan modal pendanaan mulai dari Rp 100.000,- saja, kamu sudah bisa cuan lho karena imbal hasil yang diperoleh bisa mencapai 21% per tahun. Daripada uangnya kamu pake buat jajan atau simpan di bank saja, mendingan kan dibuat pendanaan dan dapat bagi hasilnya juga, terus nih manfaat ekonomi untuk membantu usaha orang lain yang kesulitan pun tercapai bukan?
Nah, agar pendanaan kamu sukses di P2P Lending Akseleran, berikut adalah hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum meminjamkan dana ya 🙂
Proteksi Asuransi
Fitur proteksi asuransi pada campaign memberi jaminan bagi lender untuk bebas meminjamkan dananya, apabila ada resiko gagal bayar dari si peminjam (borrower) maka akan ada jaminan uang akan kembali sebesar 99% (TERBARU PER 1 SEPTEMBER 2021) dari biaya pokok pinjaman. Dengan begitu lender merasa nyaman dan terlindungi untuk memberikan pinjaman.
Pilih Tenor yang pendek
Agar lender cepat mendapatkan cuan, maka pilihlah tenor pengembalian dana yang pendek pada campaign yang ada. Sehingga dana bisa kamu gunakan untuk modal bisnis yang lain atau diputar lagi untuk pendanaan selanjutnya.
Credit Scoring yang baik
Sebelum memilih kampanye, akan lebih baik kalau kamu melihat dahulu credit scoringnya yang dimulai dari A-, A , A+, A++, B, B+, B++, C, C+, dan C++. Credit scoring system meliputi : laporan keuangan, agunan dan credit behaviour. Semakin baik ratingnya, maka suku bunga semakin kecil dan memiliki agunan.
Aktifkan Fitur Autolending
Sahabat, sudah tau belum kalau di Akseleran ini lancar sekali lho pendanaannya. Terkadang saya harus sabar dulu nunggu sehari 2 hari untuk mendapatkan informasi badan usaha yang butuh pendanaan sesuai kriteria yang saya pilih. Oleh karenanya akan lebih baik bila fitur autolending diaktifkan, kita akan mendapatkan notifikasi saat kriteria pendanaan yang dipilih muncul di beranda dan siap untuk diberikan pinjaman/pendanaan.
Diversifikasi Pinjaman
Untuk meminimalisir resiko kredit macet atau Non Performing Loan alias NPL, maka sebaiknya kamu melakukan diversifikasi pinjaman. Diversifikasi pinjaman pada P2P lending dilakukan guna menghindari kredit macet atau bahkan gagal bayar dari usaha bersangkutan yang kurang bagus selain itu juga menambah hasil dalam pendanaan.
Sahabat, yuk mulai pendanaan mu di Akseleran dan dapatkan cuan berkali-kali lipat. Jangan khawatir P2P lending di Akseleran aman koq, karena termasuk P2P lending yang terdaftar resmi di OJK. Gunakan kode referral AKSLHYDRIANI328245 saat kamu mendaftar di Akseleran dan dapatkan Rp 100.000,- Gratis lho!
Sumber :
www.akseleran.co.id
www kontan.co.id
freepik.com
9 Comments. Leave new
Kereen makasih sharing ilmunya saat ini serba online dan memudahkan tp harus mau belajar
Terima kasih infonya, keren sekali programnya bisa mempertemukan borrower dan lender, bisa saling memudahkan 💕
Pelaku usaha memang membutuhkan dukungan pendanaan agar usaha dapat tumbuh dan berkembang. Tentunya, sumber pendanaan harus bisa memudahkan mereka dan bebas dari rasa khawatir kalau terjebak pada rentenir. Akseleran bisa jadi pilihan, nih.
Senengnya ada program p2p lending ini ya mba apalagi buat pelaku UKM bagai air di tengah padang pasir. Apalagi di tengah lesunya ekonomi
Komplit nih infonya utk UMKM yg butuh kucuran dana. Juga buat peminjam (lender) ya. Semoga bnyk yg terbantu
Menarik nih Akseleran! Lagi pandemi memang harus bisa cari celah untuk cari cuan ya mba, btw, kode referralnya berlaku sampai kapan nih?
Mungkin sampai akhir tahun mba, cuss daftar jadi lender 😊
Salah satu hambatan UMKM adalah kurangnya modal. Semoga dengan adanya pinjaman ini dapat membantu UMKM untuk semakin berkembang
P2P lending emang nge bantu para usahawan UMKM, jaya selalu✨